Gibran : Solo minim SDA, inflasi harus dijaga
Sabtu, 2 Maret 2024 7:14 WIB
Pengukuhan Kepala BI Surakarta Dwiyanto Cahyo Sumirat di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). ANTARA/HO-Humas BI
Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan angka inflasi Kota Solo, Jawa Tengah harus dijaga mengingat daerah tersebut tidak memiliki sumber daya alam (SDA).
"Kami tidak punya lahan pertanian dan lain-lain," katanya usai menghadiri Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Terkait hal itu, pihaknya mengatakan selama ini Pemkot Surakarta pasti koordinasi dengan BI mengingat BI menjadi bagian yang sangat krusial dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Selain itu, dikatakannya, BI juga mengakselerasi transaksi digital di Kota Solo, terutama di pasar tradisional.
"Yang namanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, idealnya dibarengi dengan penurunan angka kemiskinan, penurunan angka gini ratio, penurunan angka stunting. Kami ingin inflasi selalu terkendali," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan inflasi Kota Solo saat ini sudah turun dari 7 persen menjadi 3 persen.
Meski turun, dikatakannya, saat ini angka inflasi tersebut masih menjadi pekerjaan rumah karena masih dianggap tinggi. Oleh karena itu, ia meminta kepada kepala baru BI Surakarta untuk aktif bersinergi dengan Pemkot Surakarta untuk menjaga inflasi.
"Pada zaman Pak Jokowi selalu ada kalimat 4K, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. Itulah yang membuat kita bisa mengendalikan inflasi," katanya.
Sementara itu, pada pengukuhan tersebut Dwiyanto Cahyo Sumirat menjabat sebagai Kepala baru BI Surakarta menggantikan kepala sebelumnya Nugroho Joko Prastowo yang saat ini menjabat sebagai Kepala Grup Sektor Keuangan di Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Pusat.
"Kami tidak punya lahan pertanian dan lain-lain," katanya usai menghadiri Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Terkait hal itu, pihaknya mengatakan selama ini Pemkot Surakarta pasti koordinasi dengan BI mengingat BI menjadi bagian yang sangat krusial dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Selain itu, dikatakannya, BI juga mengakselerasi transaksi digital di Kota Solo, terutama di pasar tradisional.
"Yang namanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, idealnya dibarengi dengan penurunan angka kemiskinan, penurunan angka gini ratio, penurunan angka stunting. Kami ingin inflasi selalu terkendali," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan inflasi Kota Solo saat ini sudah turun dari 7 persen menjadi 3 persen.
Meski turun, dikatakannya, saat ini angka inflasi tersebut masih menjadi pekerjaan rumah karena masih dianggap tinggi. Oleh karena itu, ia meminta kepada kepala baru BI Surakarta untuk aktif bersinergi dengan Pemkot Surakarta untuk menjaga inflasi.
"Pada zaman Pak Jokowi selalu ada kalimat 4K, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. Itulah yang membuat kita bisa mengendalikan inflasi," katanya.
Sementara itu, pada pengukuhan tersebut Dwiyanto Cahyo Sumirat menjabat sebagai Kepala baru BI Surakarta menggantikan kepala sebelumnya Nugroho Joko Prastowo yang saat ini menjabat sebagai Kepala Grup Sektor Keuangan di Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Pusat.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kemiskinan jadi fokus pidato pertama Respati Ardi sebagai Wali Kota Surakarta
21 February 2025 11:07 WIB
BPJS Ketenagakerjaan imbau peserta tak pakai jasa calo urus pencairan JHT
18 February 2025 21:22 WIB
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Perum Bulog dan Kodam/IV Diponegoro bersinergi optimalkan penyerapan gabah
23 January 2025 17:50 WIB