Kudus gelar turnamen sepak bola putri U-14
Senin, 27 Mei 2024 15:44 WIB
Seorang pemain sepak bola putri U-14 saat berupaya mengejar bola pada MilkLife Soccer League di Supersoccer Arena Rendeng, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-Suppersoccer Arena.)
Kudus (ANTARA) - Turnamen sepak bola putri tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali digelar dengan peserta-peserta berusia 14 tahun sebagai lanjutan dari program sepak bola putri U-10 dan U-12.
"Turnamen MilkLife Soccer League ini perwujudan komitmen pengembangan ekosistem sepak bola putri di Indonesia. Turnamen ini juga merupakan layer lanjutan bagi para pesepakbola putri usia dini untuk semakin menekuni cabang olahraga tersebut," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di Kudus, Senin.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya mengadakan soccer challenge pada kelompok umur 10 tahun dan 12 tahun bagi siswi Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar.
Dari turnamen tersebut, dia melihat bakat-bakat potensial yang akhirnya membuat mereka menekuni sepak bola putri lalu tergerak bergabung ke sekolah sepak bola (SSB).
Oleh karena itu, kata dia, yayasan itu menyelenggarakan soccer league sehingga SSB memiliki kompetisi rutin sebagai sarana mengasah serta meningkatkan kemampuan para pemainnya.
Setiap series soccer league tersebut, memakan waktu tiga sampai empat bulan dengan penyelenggaraan satu pekan sekali di Supersoccer Arena Rendeng, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
"Pada setiap pekan, mereka akan berlaga dua kali, yakni kandang dan tandang dengan format 9 vs 9. Pertandingan diselenggarakan dengan lapangan berukuran setengah lapangan sepak bola, berdurasi 20x2 menit, menggunakan bola ukuran 4 dengan diameter 63,5 hingga 66 sentimeter (Cm) dan berbobot 0,33-0,36 kilogram (Kg).
Rencananya, kata dia, turnamen soccer league akan digelar dua kali selama satu tahun. Tak hanya mengundang SSB dari Kudus dan sekitarnya, turnamen ini juga membuka pintu bagi SSB di daerah lain untuk ambil bagian memperebutkan gelar juara.
"Dengan dua turnamen tersebut, yakni soccer challenge dan soccer league, maka roda pembibitan sepak bola putri di usia dini mulai berputar. Nantinya kami berharap dari SSB ini banyak atlet putri yang bisa bergabung ke klub-klub elite sehingga liga sepak bola putri di level nasional bisa kembali rutin digelar," ujarnya.
Sementara dalam turnamen soccer league yang digelar sudah memasuki pekan pertandingan kedua pada Minggu (26/5).
Dalam turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife itu, Laskar Jepara Putri berhasil memuncaki klasemen sementara dengan 12 poin usai mengalahkan Galaxinesia dengan skor 1-0.
Sementara jumlah SSB yang mengikuti turnamen soccer league ada 11 SSB yang berasal dari Kudus, Rembang, Pati, Jepara, dan sekitarnya. Sedangkan total peserta tidak kurang dari 275 orang.
Baca juga: Korea Utara juara Piala Asia Putri U17
"Turnamen MilkLife Soccer League ini perwujudan komitmen pengembangan ekosistem sepak bola putri di Indonesia. Turnamen ini juga merupakan layer lanjutan bagi para pesepakbola putri usia dini untuk semakin menekuni cabang olahraga tersebut," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di Kudus, Senin.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya mengadakan soccer challenge pada kelompok umur 10 tahun dan 12 tahun bagi siswi Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar.
Dari turnamen tersebut, dia melihat bakat-bakat potensial yang akhirnya membuat mereka menekuni sepak bola putri lalu tergerak bergabung ke sekolah sepak bola (SSB).
Oleh karena itu, kata dia, yayasan itu menyelenggarakan soccer league sehingga SSB memiliki kompetisi rutin sebagai sarana mengasah serta meningkatkan kemampuan para pemainnya.
Setiap series soccer league tersebut, memakan waktu tiga sampai empat bulan dengan penyelenggaraan satu pekan sekali di Supersoccer Arena Rendeng, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
"Pada setiap pekan, mereka akan berlaga dua kali, yakni kandang dan tandang dengan format 9 vs 9. Pertandingan diselenggarakan dengan lapangan berukuran setengah lapangan sepak bola, berdurasi 20x2 menit, menggunakan bola ukuran 4 dengan diameter 63,5 hingga 66 sentimeter (Cm) dan berbobot 0,33-0,36 kilogram (Kg).
Rencananya, kata dia, turnamen soccer league akan digelar dua kali selama satu tahun. Tak hanya mengundang SSB dari Kudus dan sekitarnya, turnamen ini juga membuka pintu bagi SSB di daerah lain untuk ambil bagian memperebutkan gelar juara.
"Dengan dua turnamen tersebut, yakni soccer challenge dan soccer league, maka roda pembibitan sepak bola putri di usia dini mulai berputar. Nantinya kami berharap dari SSB ini banyak atlet putri yang bisa bergabung ke klub-klub elite sehingga liga sepak bola putri di level nasional bisa kembali rutin digelar," ujarnya.
Sementara dalam turnamen soccer league yang digelar sudah memasuki pekan pertandingan kedua pada Minggu (26/5).
Dalam turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife itu, Laskar Jepara Putri berhasil memuncaki klasemen sementara dengan 12 poin usai mengalahkan Galaxinesia dengan skor 1-0.
Sementara jumlah SSB yang mengikuti turnamen soccer league ada 11 SSB yang berasal dari Kudus, Rembang, Pati, Jepara, dan sekitarnya. Sedangkan total peserta tidak kurang dari 275 orang.
Baca juga: Korea Utara juara Piala Asia Putri U17
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024