Logo Header Antaranews Jateng

NPC jaring atlet muda disabilitas di daerah

Selasa, 7 Januari 2025 22:09 WIB
Image Print
Ketua NPC Indonesia Senny Marbun memberikan keterangan soal pembibitan atlet di Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2025). ANTARA/Aris Wasita

Solo (ANTARA) - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia turun ke daerah guna menjaring atlet muda disabilitas untuk meningkatkan prestasi atlet dan sekaligus regenerasi atlet disabilitas Indonesia, kata Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto.

"Kami melihat tetangga kita, terutama Thailand sudah memiliki atlet lapis dua, bahkan lapis tiga, yang tebal. Bahkan di usia muda sudah punya pelapis yang tebal," kata dia di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa.

Menurut dia, NPC Indonesia tidak akan hanya fokus kepada pelatihan atau pembinaan atlet disabilitas yang sudah mapan, tetapi juga membuat pondasi pembibitan atlet.

"Kita ada program baru tahun ini, program pencarian atlet disabilitas dengan judul Mendobrak Batas," kata Rima. "Siapa pun yang tertarik menekuni olahraga bisa mengikuti festival ini. Jadi sifatnya ini bukan ranah prestasi. Harapannya tahun 2028 dan seterusnya prestasi bisa meningkat."

Ketua NPC Indonesia Senny Marbun mengatakan rekrutmen atlet muda dibutuhkan mengingat makin banyak atlet disabilitas Indonesia yang  menua.

“Kalau kita tidak segera menampilkan yang muda, maka akan terlambat. Sasaran kita Paralympic Amerika Los Angeles," kata Senny.

Dia berharap penjaringan bakat bermanfaat dalam menjaring atlet potensial.

“Seluruh provinsi di Indonesia kami suruh mengumpulkan masyarakat difabel. Saya enggak percaya di satu provinsi tidak ada masyarakat disabilitas. Oleh karena itu, nanti kami turun ke daerah, kami yang akan menyisir atlet ini pas di mana,” kata Senny.

Orang-orang yang terpilih akan dibawa ke Solo untuk masuk pusat pelatihan, tandasnya.

“Di situ kami lihat kemampuan sampai di mana, prestasinya, apakah memungkinkan untuk dibina, permainan seperti apa, mentalnya bagaimana. Yang kami ambil postur tubuhnya dulu, kalau atletik kan butuh postur tubuh tinggi, angkat berat postur tubuh gempal, tunanetra juga seperti itu. Jadi nanti kami tahu apa yang akan kami lakukan dengan melihat postur tubuh di daerah,” kata dia.

Dia mengatakan setiap daerah akan diberi dana sebesar Rp100 juta untuk memfasilitasi calon atlet yang mengikuti penjaringan.

“Mengingat sekarang persaingan olahraga makin keras, kalau kita tidak segera mulai dari situ, maka kita akan tertinggal. Jangan satu atau dua medali emas di paralimpik, malu-maluin, karena Indonesia itu besar,” kata Senny.
 



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025