Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menargetkan 6.759 akseptor pada pelayanan KB serentak sejuta akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-31 Tahun 2024.

Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magelang Bela Pinarsi di Magelang, Selasa, menyebutkan target tersebut dengan jenis KB meliputi IUD, implan, metode operasi wanita (MOW), metode operasi pria (MOP), suntik, pol, dan kondom.

Acara ini bagian dari kegiatan serentak dicanangkan BKKBN pada hari yang sama. Di Kabupaten Magelang, safari KB  dilaksanakan di Klinik Pratama Karya Rini, Ponalan, Tamanagung, Muntilan dengan sasaran 126 akseptor, berasal dari Kecamatan Dukun dan Muntilan. Jenis KB yang dilayani berupa implan dan IUD.

"Untuk mencapai target tingkat Kabupaten Magelang, kami melakukan berbagai upaya, di antaranya mengoptimalkan tempat praktik mandiri bidan baik setara faskes maupun praktik mandiri bidan berjejaring dalam pelayanan KB, terutama suntik, pil, dan kondom," katanya.

Pemerintah Kabupaten Magelang juga mengoptimalkan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB), puskesmas keliling, posyandu untuk identifikasi dan distribusi pil KB dan kondom ulangan.

Selain itu, mengoptimalkan pelaporan layanan KB pada aplikasi SIGA.

Para akseptor yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan pelayanan KB secara gratis. Mereka bahkan mendapatkan makan, minum, uang transpor, dan khusus di lokasi tersebut ada bantuan telur.

"Bantuan telur ini merupakan upaya kami dalam meningkatkan gizi keluarga. Harapan kami penambahan gizi ini juga menjadi upaya penanganan anak stunting," kata Bela Pinarsi.

Ia menilai tingginya partisipasi KB di Kabupaten Magelang tidak lepas dari peran penting penyuluh KB di daerah itu.

Mereka, ujar dia, menjadi garda terdepan yang melakukan pendekatan kepada para calon akseptor. Ada beragam cara yang dilakukan penyuluh KB dalam menarik masyarakat agar mau mengikuti program KB.

"Kami melakukan berbagai cara, salah satunya melakukan kolaborasi dengan Program Keluarga Harapan (PKH), jadi keluarga penerima manfaat PKH kami ajak untuk KB, cara ini efektif untuk menambah akseptor. Harapan kami keluarga PKH bisa merencanakan keluarganya ke depan dengan baik," kata Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Dukun Nanang Alifa Yusron.

Baca juga: Pemkot Pekalongan selenggarakan pelayanan KB seribu akseptor