Semarang (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah terus melakukan peningkatan mutu Ma’had Aly dalam pelaksanaan pendidikan, karena lemahnya perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan merupakan faktor utama yang dapat menghambat kemajuan.

Untuk meningkatkan kualitas manajemen pada lembaga pendidikan Ma’had Aly di Jawa Tengah, Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah melaksanakan kegiatan halaqah atau diskusi revitalisasi lembaga formal pesantren Ma’had Aly di sebuah hotel di Semarang yang berlangsung selama tiga hari Rabu-Sabtu (24-27/7).

Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Amin Handoyo berkesempatan mewakili Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jateng dalam membuka secara resmi kegiatan Halaqah.

Amin Handoyo menekankan pentingnya pondok pesantren penyelenggara program Ma’had Aly akan peningkatan kualitas manajemen lembaga baik dari segi mutu, efektifitas, efisiensi, produktifitas, dan inovasi sesuai perkembangan saat ini.

"Era sekarang ini digitalisasi adalah keniscayaan, dengan digitalisasi akan mempermudah fungsi layanan, pengawasan dan transparansi suatu lembaga," kata Amin.

Pada kesempatan yang sama Ketua Tim Pendidikan Diniyah Ma’had Aly (PDMA) Muhammad Syafiq menjelaskan salah satu materi penting dalam kegiatan ini yaitu strategi pengelolaan Ma’had Aly di pesantren dan manajemen problem solving dalam mengatasi berbagi persoalan yang ada di dalamnya.

Halaqah Revitalisasi Lembaga Formal Pesantren Ma’had Aly diikuti oleh para Mudir (Kepala) Ma’had Aly yang ada di Jawa Tengah dan akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Ma'had Aly merupakan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) berbasis pesantren. Penyelenggaraan pendidikan akademiknya dalam bidang penguasaan ilmu agama Islam berbasis kitab kuning. Ijazah yang dikeluarkan Ma'had Aly diakui secara resmi. Jumlahnya sendiri sudah mencapai sekitar 60 Ma'had Aly se-Indonesia.