Ribuan atlet jalani klasifikasi jelang Peparnas Solo 2024
Sabtu, 5 Oktober 2024 23:06 WIB
Seorang pekerja melintas di Stadion UNS Surakarta, Sabtu, yang akan menjado lokasi pertandingan cabang sepak bola Peparnas XVII. (ANTARA/I.C. Senjaya)
Solo (ANTARA) - Ribuan atlet menjalani klasifikasi sebelum bertanding dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Solo 2024 yang akan berlangsung mulai 6 hingga 13 Oktober.
Sekretaris Pelaksana PB Peparnas XVII Rima Ferdianto di Solo, Sabtu, mengatakan proses klasifikasi dimulai sejak 3 hingga 5 Oktober.
Ia menjelaskan klasifikasi tersebut bertujuan untuk menentukan derajat disabilitas setiap atlet.
"Atlet yang derajat keparahannya rendah tidak bisa bertanding dengan atlet yang derajat keparahannya lebih tinggi," katanya.
Ia mencontohkan atlet kursi roda yang disabilitasnya akibat polio tidak bisa bertanding melawan atlet yang diakibatkan oleh paraplegia dan tetraplegia.
Ia menuturkan klasifikasi bertujuan agar pertandingan memenuhi azas keadilan.
Ia menjelaskan terdapat empat hambatan yang diklasifikasikan di masing-masing cabang olahraga, yakni hambatan fisik, hambatan intelektual, hambatan pendengaran, dan hambatan penglihatan.
Menurut dia, dari 3.049 atlet yang akan berlaga dalam Peparnas 2024, tidak seluruhnya harus menjalani klasifikasi.
Ia mengatakan terdapat ratusan atlet yang masuk dalam kategori atlet elite yang tidak perlu melalui klasifikasi karena telah mengantongi kartu klasifikasi internasional.
Peparnas 2024 mempertandingkan 20 cabang olahraga, yakni para panahan, para atletik, para bulu tangkis, boccia, para catur, para balap sepeda, sepak bola cerebral palsy, para tenis meja, judo tunanetra, para angkat berat, para menembak, para renang, para taekwondo, voli duduk, tenpin bowling, anggar kursi roda, tenis kursi roda, serta para e-sport, dan basket kursi roda yang berstatus ekshibisi.
Sekretaris Pelaksana PB Peparnas XVII Rima Ferdianto di Solo, Sabtu, mengatakan proses klasifikasi dimulai sejak 3 hingga 5 Oktober.
Ia menjelaskan klasifikasi tersebut bertujuan untuk menentukan derajat disabilitas setiap atlet.
"Atlet yang derajat keparahannya rendah tidak bisa bertanding dengan atlet yang derajat keparahannya lebih tinggi," katanya.
Ia mencontohkan atlet kursi roda yang disabilitasnya akibat polio tidak bisa bertanding melawan atlet yang diakibatkan oleh paraplegia dan tetraplegia.
Ia menuturkan klasifikasi bertujuan agar pertandingan memenuhi azas keadilan.
Ia menjelaskan terdapat empat hambatan yang diklasifikasikan di masing-masing cabang olahraga, yakni hambatan fisik, hambatan intelektual, hambatan pendengaran, dan hambatan penglihatan.
Menurut dia, dari 3.049 atlet yang akan berlaga dalam Peparnas 2024, tidak seluruhnya harus menjalani klasifikasi.
Ia mengatakan terdapat ratusan atlet yang masuk dalam kategori atlet elite yang tidak perlu melalui klasifikasi karena telah mengantongi kartu klasifikasi internasional.
Peparnas 2024 mempertandingkan 20 cabang olahraga, yakni para panahan, para atletik, para bulu tangkis, boccia, para catur, para balap sepeda, sepak bola cerebral palsy, para tenis meja, judo tunanetra, para angkat berat, para menembak, para renang, para taekwondo, voli duduk, tenpin bowling, anggar kursi roda, tenis kursi roda, serta para e-sport, dan basket kursi roda yang berstatus ekshibisi.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB
Pemkot Surakarta ajukan anggaran tambahan ke Wapres untuk GOR Indoor Manahan
02 November 2024 15:58 WIB