USM seminarkan "Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan"
Rabu, 9 Oktober 2024 9:19 WIB
Universitas Semarang (USM) menyelenggarakan seminar "Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan", Senin (7/10/2024) di Auditorium Ir. Widjatmoko USM. Dok. USM
Semarang (ANTARA) - Universitas Semarang (USM) menyelenggarakan seminar "Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan", Senin (7/10/2024) di Auditorium Ir. Widjatmoko USM.
Dari USM hadir Sekretaris Universitas Dr Abdul Karim SE MSi Ak CA mewakili Rektor USM dan narasumber, antara lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, & Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Dra Retno Sudewi SPT MSi MM, perwakilan Kepolisian Daerah Jawa Tengah Agus Sembiring SHi MHi, Wakil Rektor III USM Dr Muhammad Junaidi SHi MH, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Sunarto SPd MPd.
Seminar dihadiri 75 peserta, terdiri atas tim PPKS, guru BK, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dari berbagai sekolah, baik SMA, SMK, dan pondok pesantren.
Sekretaris USM Dr Abdul Karim SE MSi Ak CA mengatakan, USM mengambil langkah proaktif dengan menggelar program literasi komprehensif tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
"Mengacu pada peraturan menteri terbaru terkait perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi, USM telah membentuk satgas khusus dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait," jelasnya.
"Kekerasan seksual tidak hanya terjadi di lingkungan fisik, tetapi juga dapat terjadi di dunia maya. Oleh karena itu, kami perlu memberikan bekal kepada generasi muda agar dapat melindungi diri dari berbagai bentuk ancaman kekerasan yang ada di lingkungan," tegasnya.
Selain itu, salah satu narasumber dalam diskusi perwakilan Kepolisian Daerah Jawa Tengah Agus Sembiring SHi MHi mengungkapkan, untuk mengatasi situasi gengster yang ada di Semarang, peran orang tua sangat dibutuhkan.
"Tentunya pengawasan dari orang tua berkaitan dengan komunitas dan hubungan pertemanan anak-anaknya perlu diawasi juga, karena sekarang ini anak-anak sering melihat hanya di internet saja, jadi gurunya melalui internet. Harapan ke depannya, dosen, guru, ataupun orang tua bekerja sama melakukan pengawasan bersama sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan." ungkapnya.
Dr Muhammad Junaidi SHi MH Wakil Rektor III USM dalam seminar dukungan perguruan tinggi dalam rangka penguatan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
"Kolaborasi bersama perlu dilakukan dari satuan pendidikan, orang tua, perguruan tinggi, semua punya tanggung jawab untuk kemudian kita bersih daripada kekerasan yang ada di satuan pendidikan dan lingkungan," jelasnya. ***
Dari USM hadir Sekretaris Universitas Dr Abdul Karim SE MSi Ak CA mewakili Rektor USM dan narasumber, antara lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, & Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Dra Retno Sudewi SPT MSi MM, perwakilan Kepolisian Daerah Jawa Tengah Agus Sembiring SHi MHi, Wakil Rektor III USM Dr Muhammad Junaidi SHi MH, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Sunarto SPd MPd.
Seminar dihadiri 75 peserta, terdiri atas tim PPKS, guru BK, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dari berbagai sekolah, baik SMA, SMK, dan pondok pesantren.
Sekretaris USM Dr Abdul Karim SE MSi Ak CA mengatakan, USM mengambil langkah proaktif dengan menggelar program literasi komprehensif tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
"Mengacu pada peraturan menteri terbaru terkait perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi, USM telah membentuk satgas khusus dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait," jelasnya.
"Kekerasan seksual tidak hanya terjadi di lingkungan fisik, tetapi juga dapat terjadi di dunia maya. Oleh karena itu, kami perlu memberikan bekal kepada generasi muda agar dapat melindungi diri dari berbagai bentuk ancaman kekerasan yang ada di lingkungan," tegasnya.
Selain itu, salah satu narasumber dalam diskusi perwakilan Kepolisian Daerah Jawa Tengah Agus Sembiring SHi MHi mengungkapkan, untuk mengatasi situasi gengster yang ada di Semarang, peran orang tua sangat dibutuhkan.
"Tentunya pengawasan dari orang tua berkaitan dengan komunitas dan hubungan pertemanan anak-anaknya perlu diawasi juga, karena sekarang ini anak-anak sering melihat hanya di internet saja, jadi gurunya melalui internet. Harapan ke depannya, dosen, guru, ataupun orang tua bekerja sama melakukan pengawasan bersama sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan." ungkapnya.
Dr Muhammad Junaidi SHi MH Wakil Rektor III USM dalam seminar dukungan perguruan tinggi dalam rangka penguatan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
"Kolaborasi bersama perlu dilakukan dari satuan pendidikan, orang tua, perguruan tinggi, semua punya tanggung jawab untuk kemudian kita bersih daripada kekerasan yang ada di satuan pendidikan dan lingkungan," jelasnya. ***
Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
DJP, IKPI, dan Unwahas seminarkan hukum perpajakan dan sosialisasi "Coretax"
01 October 2024 10:22 WIB
LPPM Unsoed gelar Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Berkelanjutan 2024
28 September 2024 16:31 WIB
Seminar Keris Unsoed Kupas Tuntas Peran Keris dalam Peradaban dan Karakter Bangsa
02 September 2024 10:28 WIB
Siapkan Kurikulum Berbasis OBE, Jurusan Teknologi Informasi USM gelar Semiloka
06 August 2024 19:26 WIB