Semarang (ANTARA) - Dieng Run 2024, perayaan olahraga dan budaya yang  bertema Warisan Budaya di Setiap Langkah, sukses digelar pada Minggu, 13 Oktober 2024, di Lapangan Pandawa, Dieng Kulon, Jawa Tengah. Acara ini mengajak para pelari untuk merasakan keindahan alam Dieng sekaligus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang kaya.

Dieng Run bertujuan menggabungkan kegiatan lari dengan nuansa budaya lokal yang beragam dan menciptakan pengalaman unik bagi setiap peserta sekaligus sebagai ajang untuk mengedukasi gaya hidup sehat, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga budaya lokal.

Melalui beragam sajian seni dan budaya di sepanjang rute lari, peserta diajak menikmati keindahan alam sekaligus merasakan kedamaian pikiran yang ditawarkan oleh lingkungan sekitar.

PJ Bupati Kabupaten Banjarnegara Muhamad Masrofi mengatakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mendukung penuh pelaksanaan acara Dieng Run 2024 atau yang dikenal sebagai Etawalin Dieng Run 2024.

"Acara ini telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, termasuk meningkatnya permintaan produk-produk UMKM dan tempat penginapan. Kami berharap agar Etawalin Dieng Run 2024 terus berkembang setiap tahunnya, dengan skala yang semakin besar dan luas," katanya.

Ke depannya, tambah Masrofi, pemerintah daerah berencana mengalokasikan anggaran guna memperluas area perhelatan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas lagi oleh masyarakat. Selain itu, cakupan acara ini sudah berskala nasional, sebagaimana terlihat dari penyelenggaraan sebelumnya yang menggunakan konsep geotipa.

Mukit Hendrayatno, Komisaris Utama PT Etos Kreatif Indonesia (Ethos World,) mengatakan pada event kali ini menggandeng Etawalin sebagai mitra acara dan dengan mendatangkan lebih dari dua ribu orang pelari, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan mendukung usaha-usaha kecil yang ada di kawasan Dieng dan sekitarnya.

"Etawalin mendukung penuh setiap acara yang berkontribusi pada kesehatan masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa kegiatan seperti ini akan membawa dampak positif yang berkelanjutan untuk daerah Dieng dan sekitarnya, tidak hanya dalam aspek kesehatan fisik tetapi juga dalam pelestarian budaya," katanya.

Mukit Hendrayatno berharap tidak terhenti di Dieng Run, tetapi dalam rangka menjaga warisan budaya, pihaknya akan aktif berpartisipasi dalam event-event lari lainnya seperti Borobudur Marathon dan Semarang 10K yang akan dilaksanakan Desember tahun ini.

"Dengan mengedukasi pentingnya memelihara kesehatan, terutama sendi, ketika beraktivitas, konsumen dapat lebih peduli dalam memelihara kesehatan sendi mereka. Susu kambing herbal ini terbuat dari bahan-bahan alami yang kaya nutrisi, seperti jahe, temu lawak, daun salam, sereh, dan kayu manis, yang dikenal memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk asupan sebelum berolahraga, memberikan energi, dan mendukung kesehatan sendi para peserta," katanya.

Cacik Gunarti, Event Director Etawalin Dieng Run 2024, menjelaskan kegiatan ini merupakan tahun kedua dan antusiasme masyarakat semakin meningkat. Melalui Dieng Run 2024, Etawalin ingin menunjukkan olahraga tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan mental.

Berlari di tengah alam yang indah dan menghirup udara sejuk tidak hanya bermanfaat bagi kebugaran tubuh, tetapi juga membantu peserta merasakan ketenangan dan keseimbangan yang diperlukan dalam hidup. Dengan demikian, acara ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesehatan secara menyeluruh, baik fisik maupun mental.

"Kami berharap acara ini tidak hanya sekedar berlari kemudian pulang, tetapi bisa juga menyebarkan hal positif dan ada dampak yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat lokal Dieng," katanya.