Semarang (ANTARA) - Perpustakaan Rumah Ilmu Universitas Negeri Semarang (Unnes) memperpanjang jam operasional hingga malam hari atau pukul 20.00 WIB untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Unnes Sungkowo Edy Mulyono, di Semarang, Kamis, penambahan jam operasional perpustakaan sudah dilakukan sejak 4 Oktober 2024.

Ia menjelaskan bahwa perpustakaan adalah bagian krusial dari dunia pendidikan sehingga pihaknya akan terus meningkatkan layanan kepada seluruh pemustaka.

Menurut dia, perpanjangan jam operasional perpustakaan sangat penting agar sivitas akademika dapat lebih optimal memanfaatkan fasilitas yang tersedia.

"Perpustakaan adalah jantungnya ilmu, dan jantung harus terus berdetak. Oleh karena itu, untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang optimal, jam operasional perpustakaan harus diperpanjang," katanya.

Baca juga: Perpusda Kudus undang sekolah ajak siswa kunjungi perpustakaan

Ia juga mencatat bahwa perpanjangan jam operasional telah menyebabkan peningkatan jumlah pengunjung Perpustakaan Rumah Ilmu hingga 16 persen.

Peningkatan jumlah kunjungan Perpustakaan Rumah Ilmu Unnes dalam 20 hari penerapan perpanjangan jam operasional, kata dia, menunjukkan antusiasme mahasiswa terhadap kebijakan tersebut.

Sungkowo menjelaskan Perpustakaan Rumah Ilmu Unnes memiliki beragam keunggulan, yakni akreditasi A dari Perpustakaan Nasional, digitalisasi koleksi, dan otomatisasi layanan yang terus dilakukan pengelola.

Akreditasi tersebut mencerminkan penilaian terhadap berbagai aspek, termasuk pelayanan, kelengkapan koleksi, sarana dan prasarana, serta pengorganisasian sumber daya.

Dengan pencapaian ini, ia mengharapkan Perpustakaan Rumah Ilmu dapat terus berperan sebagai pusat pembelajaran yang inspiratif bagi seluruh sivitas akademika Unnes.

Baca juga: Bupati minta perpustakaan sekolah dikembangkan agar jadi rujukan utama
Baca juga: Perpustakaan UMP edukasi mahasiswa tentang AI dalam penyusunan tugas akhir
Baca juga: Pemkot Pekalongan bangun gedung perpustakaan Rp9,7 miliar