RSUD Moewardi Solo berhasil lakukan Fetoskopi Laser Ablasio
Selasa, 29 Oktober 2024 16:31 WIB
Tindakan Fetoskopi Laser Ablasio pada janin kembar twin-twin transfusion syndrome (TTTS) di RSUD Dr Moewardi Solo Jawa Tengah, minggu lalu. ANTARA/HO-Humas RSUD Dr Moewardi.
Solo (ANTARA) - RSUD Dr Moewardi Solo Jawa Tengah berhasil melakukan tindakan Fetoskopi Laser Ablasio pada janin kembar twin-twin transfusion syndrome (TTTS).
Direktur RSUD Dr Moewardi Cahyono Hadi di Solo Jawa Tengah Selasa, mengatakan dengan Fetoskopi Laser Ablasio selain menyelamatkan janin dari kematian juga dapat mengurangi risiko kerusakan organ.
"Selain itu, janin berpeluang lebih besar untuk dapat berkembang tanpa gangguan neurologis, jantung, maupun fungsi kelenjar," katanya.
Ia menjelaskan, tindakan Fetoskopi Laser Ablasio perdana tersebut dilakukan pada janin kembar dengan usia kandungan 22 minggu. Tindakan tersebut berhasil dijalankan oleh Divisi Fetomaternal KSM Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Moewardi dengan pengampuan Tim Kemenkes RI dari RSAB Harapan Kita Jakarta di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Dr Moewardi.
"Pada minggu lalu, kami melakukan Fetoskopi Laser Ablasio mulai pukul 10.00-12.30 WIB. Sekitar 2,5 jam pascatindakan, perut ibu sudah tidak kencang-kencang, tidak terjadi rembes ketuban, dan gerak janin aktif. Kemudian dari hasil evaluasi hari ketiga pascatindakan, ketimpangan arus darah pada kedua janin sudah membaik," katanya.
Guna menangani kondisi pasien tersebut, Divisi Fetomaternal KSM Obsgin RSUD Dr Moewardi melakukan Fetoskopi Laser Ablasio dengan memasukkan teropong fiber optik canggih ke dalam rahim untuk mengidentifikasi pembuluh darah penghubung pada permukaan plasenta yang kemudian diputus dengan ablasi laser.
"Prosedur ini hanya memerlukan sayatan tunggal sepanjang 3 mm dan dilakukan dengan persiapan matang khususnya pemetaan lokasi kedua janin, sekat ketuban, plasenta, serta pembuluh darah penghubung menggunakan teknik ultrasonografi yang canggih dan kompleks," katanya.
Ia mengatakan pula bahwa saat ini layanan tersebut hanya dilakukan di beberapa layanan kesehatan besar di beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat.
"Selain itu, di Malaysia, Thailand, dan Singapura masing-masing hanya ada satu senter yang bisa mengerjakan Fetoskopi Laser Ablasio ini. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk bisa menyediakan layanan serupa di Solo," katanya.
Baca juga: RSUD Dr Moewardi Solo periksa kesehatan bapaslon kepala daerah
Direktur RSUD Dr Moewardi Cahyono Hadi di Solo Jawa Tengah Selasa, mengatakan dengan Fetoskopi Laser Ablasio selain menyelamatkan janin dari kematian juga dapat mengurangi risiko kerusakan organ.
"Selain itu, janin berpeluang lebih besar untuk dapat berkembang tanpa gangguan neurologis, jantung, maupun fungsi kelenjar," katanya.
Ia menjelaskan, tindakan Fetoskopi Laser Ablasio perdana tersebut dilakukan pada janin kembar dengan usia kandungan 22 minggu. Tindakan tersebut berhasil dijalankan oleh Divisi Fetomaternal KSM Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Moewardi dengan pengampuan Tim Kemenkes RI dari RSAB Harapan Kita Jakarta di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Dr Moewardi.
"Pada minggu lalu, kami melakukan Fetoskopi Laser Ablasio mulai pukul 10.00-12.30 WIB. Sekitar 2,5 jam pascatindakan, perut ibu sudah tidak kencang-kencang, tidak terjadi rembes ketuban, dan gerak janin aktif. Kemudian dari hasil evaluasi hari ketiga pascatindakan, ketimpangan arus darah pada kedua janin sudah membaik," katanya.
Guna menangani kondisi pasien tersebut, Divisi Fetomaternal KSM Obsgin RSUD Dr Moewardi melakukan Fetoskopi Laser Ablasio dengan memasukkan teropong fiber optik canggih ke dalam rahim untuk mengidentifikasi pembuluh darah penghubung pada permukaan plasenta yang kemudian diputus dengan ablasi laser.
"Prosedur ini hanya memerlukan sayatan tunggal sepanjang 3 mm dan dilakukan dengan persiapan matang khususnya pemetaan lokasi kedua janin, sekat ketuban, plasenta, serta pembuluh darah penghubung menggunakan teknik ultrasonografi yang canggih dan kompleks," katanya.
Ia mengatakan pula bahwa saat ini layanan tersebut hanya dilakukan di beberapa layanan kesehatan besar di beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat.
"Selain itu, di Malaysia, Thailand, dan Singapura masing-masing hanya ada satu senter yang bisa mengerjakan Fetoskopi Laser Ablasio ini. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk bisa menyediakan layanan serupa di Solo," katanya.
Baca juga: RSUD Dr Moewardi Solo periksa kesehatan bapaslon kepala daerah
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dekan FK Undip bantah mohon tarik pembekuan izin klinis di RSUP dr Kariadi
16 September 2024 10:41 WIB
Investigasi perundungan mahasiswi PPDS Undip, Kemenkes-RSUP dr Kariadi ikut bertanggung jawab
08 September 2024 16:31 WIB