Dinkes Banyumas ajak masyarakat tidak jauhi penderita HIV/AIDS
Selasa, 12 November 2024 14:45 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Widyana Grehastuti memberi keterangan pers di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (12/11/2024). ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas Widyana Grehastuti mengajak seluruh masyarakat Banyumas, Jawa Tengah, untuk tidak menjauhi penderita HIV/AIDS.
"Jadi untuk penderita HIV/AIDS itu, kita pahami bahwa masyarakat belum sepenuhnya menerima mereka," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Dalam hal itu, kata dia, masih ada stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS yang biasa disebut dengan istilah orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menghilangkan stigma tersebut agar masyarakat mau menerima keberadaan ODHA di tengah-tengah mereka.
"Yang kita jauhi adalah penyakitnya, bukan penderitanya. Itu yang senantiasa harus kita sampaikan kepada masyarakat," katanya.
Menurut dia, jika tanpa peran serta masyarakat dalam menghilangkan stigma tersebut, maka akan sulit dalam menangani HIV/AIDS.
Terkait dengan tingginya kasus HIV/AIDS di Banyumas, dia mengatakan hal itu disebabkan kabupaten tersebut merupakan semacam tempat rujukan di Jawa Tengah.
"Jadi kita itu, untuk area Jawa Tengah sebelah barat dan selatan itu, banyak datang ke Kabupaten Banyumas," kata Kadinkes.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas Suwondo mengatakan kasus HIV/AIDS di Banyumas menempati peringkat kedua se-Jawa Tengah.
Menurut dia, hal itu turut dipengaruhi oleh tingginya mobilitas masyarakat serta tempat hiburan di wilayah Banyumas.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, kata dia, jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Banyumas tergolong tinggi karena mencapai lebih dari 4.000 orang.
"Dan pertambahannya sudah hampir mencapai 40 orang per bulan, sehingga mau tidak mau kita harus bergerak bersama untuk menangani itu," kata Suwondo.*
Baca juga: Pemkab Pati ajak semua pihak ikut mencegah penyebaran HIV/AIDS
"Jadi untuk penderita HIV/AIDS itu, kita pahami bahwa masyarakat belum sepenuhnya menerima mereka," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Dalam hal itu, kata dia, masih ada stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS yang biasa disebut dengan istilah orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menghilangkan stigma tersebut agar masyarakat mau menerima keberadaan ODHA di tengah-tengah mereka.
"Yang kita jauhi adalah penyakitnya, bukan penderitanya. Itu yang senantiasa harus kita sampaikan kepada masyarakat," katanya.
Menurut dia, jika tanpa peran serta masyarakat dalam menghilangkan stigma tersebut, maka akan sulit dalam menangani HIV/AIDS.
Terkait dengan tingginya kasus HIV/AIDS di Banyumas, dia mengatakan hal itu disebabkan kabupaten tersebut merupakan semacam tempat rujukan di Jawa Tengah.
"Jadi kita itu, untuk area Jawa Tengah sebelah barat dan selatan itu, banyak datang ke Kabupaten Banyumas," kata Kadinkes.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas Suwondo mengatakan kasus HIV/AIDS di Banyumas menempati peringkat kedua se-Jawa Tengah.
Menurut dia, hal itu turut dipengaruhi oleh tingginya mobilitas masyarakat serta tempat hiburan di wilayah Banyumas.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, kata dia, jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Banyumas tergolong tinggi karena mencapai lebih dari 4.000 orang.
"Dan pertambahannya sudah hampir mencapai 40 orang per bulan, sehingga mau tidak mau kita harus bergerak bersama untuk menangani itu," kata Suwondo.*
Baca juga: Pemkab Pati ajak semua pihak ikut mencegah penyebaran HIV/AIDS
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkab Pati komitmen untuk terus melawan HIV/AIDS menuju "Ending AIDS 2030"
17 December 2025 8:55 WIB
Pemkab Banyumas tekankan pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap HIV-AIDS
03 December 2025 14:42 WIB
Pemkab Demak latih modin cara pemulasaraan jenazah penderita HIV/AIDS
10 October 2024 19:10 WIB, 2024
Terpopuler - Kesehatan
Lihat Juga
Mahasiswa Fisioterapi UMS implementasikan layanan kesehatan berbasis komunitas
09 December 2025 21:46 WIB
PMI Solo pastikan stok darah aman, ajak warga donor untuk bantu korban bencana
09 December 2025 14:23 WIB