Warga gelar aksi keprihatinan siswa tewas ditembak di SMKN 4 Semarang
Selasa, 26 November 2024 19:41 WIB
Karangan bunga keprihatinan peristiwa siswa SMKN 4 Semarang yang tewas diduga ditembak oknum polisi di depan sekolah tersebut, Selasa (26/11/2024). ANTARA/I.C. Senjaya
Semarang (ANTARA) - Aksi keprihatinan atas peristiwa kematian GRO, siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang diduga ditembak oknum polisi digelar di depan gerbang sekolah tersebut, Selasa.
Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang memasang karangan bunga berisi keprihatinan atas siswa kelas XI tersebut.
Koordinator aksi Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang, Ani Kusrini, menyampaikan keprihatinan terhadap peristiwa yang melibatkan oknum polisi tersebut.
"Kalau memang itu tawuran, seharusnya tidak menembak membabi buta seperti itu," katanya.
Ia juga meminta kepolisian mengusut tuntas peristiwa tersebut.
Sementara salah seorang teman korban, Fajar Septian menyebut GRO sebagai anak yang baik.
Ia juga meyakini teman seangkatannya itu tidak terlibat dalam gangster.
Penyataan serupa juga disampaikan Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini.
Menurut dia, GRO yang tergabung dalam Paskibra SMKN 4 tersebut anak baik dan tidak mungkin terlibat dalam kelompok-kelompok yang melakukan tawuran.
"Sebagai anggota Paskibra tentunya merupakan anak-anak pilihan," katanya.
Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang memasang karangan bunga berisi keprihatinan atas siswa kelas XI tersebut.
Koordinator aksi Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang, Ani Kusrini, menyampaikan keprihatinan terhadap peristiwa yang melibatkan oknum polisi tersebut.
"Kalau memang itu tawuran, seharusnya tidak menembak membabi buta seperti itu," katanya.
Ia juga meminta kepolisian mengusut tuntas peristiwa tersebut.
Sementara salah seorang teman korban, Fajar Septian menyebut GRO sebagai anak yang baik.
Ia juga meyakini teman seangkatannya itu tidak terlibat dalam gangster.
Penyataan serupa juga disampaikan Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini.
Menurut dia, GRO yang tergabung dalam Paskibra SMKN 4 tersebut anak baik dan tidak mungkin terlibat dalam kelompok-kelompok yang melakukan tawuran.
"Sebagai anggota Paskibra tentunya merupakan anak-anak pilihan," katanya.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Seniman Semarang ciptakan tarian dan tembang keprihatinan pandemi COVID-19
10 April 2020 15:50 WIB, 2020
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB