"Petugas yang keliling ada dua tim dengan masing-masing petugas empat orang, sedangkan tim yang mengambil sampah di sungai ada delapan anggotanya," kata Kepala Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang Agus Riyanto di Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Agus Riyanto mengatakan, jika pada musim kemarau tim bertugas mengeruk sedimentasi sungai, maka pada musim hujan dialihkan menjadi tim keliling dan tim pengambil sampah di sungai.

Sejumlah tempat yang menjadi perhatian di antaranya daerah Simpanglima, Kali Semarang, Kali Asin, daerah Tlogosari, Dargo serta rumah pompa.

"Sampah biasanya paling banyak di rumah pompa seperti di Kalibaru, Sugiono, Buludrin dan Bonglama. Dalam satu hari sampah yang berasal dari sungai bisa lebih dari enam truk," katanya.

Tidak hanya tim, Agus Riyanto juga mengaku pada musim hujan pihaknya terus mengoptimalkan fungsi pompa terutama yang berada di kawasan Pasar Waru, Mberok dan kawasan Majapahit.

"Pompa baru yang sudah dicoba akan dioptimalkan dengan baik. Untuk air yang ada di Jalan Pemuda dan Tugu Muda nantinya ditarik ke Berok," katanya.

Ia mencontohkan, untuk daerah Pasar Johar yang biasanya genangan air baru dapat surut setelah tiga sampai empat jam setelah hujan deras, maka dengan pompa yang sekarang bisa maksimal dua jam sudah surut.