Cilacap (ANTARA) - Pejabat Humas Pengadilan Agama Cilacap AF Maftukhin mengatakan kasus perceraian di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, selama tahun 2024 mengalami peningkatan sekitar 4,48 persen dari tahun 2023.

"Berdasarkan data yang tercatat di Pengadilan Agama Cilacap, pada tahun 2023 terdapat 5.750 kasus perceraian dan pada tahun 2024 naik menjadi 6.008 kasus perceraian," katanya di Cilacap, Jumat.

Ia mengakui kasus perceraian di Cilacap dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan didominasi cerai gugat yang diajukan oleh pihak istri.

Dalam hal ini, dari 5.750 kasus perceraian yang terjadi pada tahun 2023, sebanyak 4.178 kasus di antaranya merupakan cerai gugat, sedangkan sisanya yang sebanyak 1.572 kasus berupa cerai talak.

Sementara dari 6.008 kasus perceraian yang terjadi pada tahun 2024, sebanyak 4.456 kasus di antaranya merupakan cerai gugat, sedangkan sisanya yang sebanyak 1.552 kasus berupa cerai talak.

"Faktor yang paling dominan dalam pengajuan cerai gugat oleh istri karena suami tidak tanggung jawab nafkah, kemudian ada KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), ada pihak ketiga kemudian ke luar negeri salah satu pihak ke luar negeri, kemudian yang terakhir agak ngetren adalah judi online (daring)," katanya.

Bahkan sejak beberapa bulan terakhir tahun 2024 hingga Januari 2025, kata dia, hampir 10 persen perkara yang diterima Pengadilan Agama Cilacap merupakan permohonan cerai gugat yang dipicu judi daring.

Lebih lanjut, dia mengatakan jika dilihat berdasarkan data per kecamatan, kasus perceraian pada tahun 2024 tertinggi terjadi di Kecamatan Majenang yang dipicu oleh berbagai faktor.

"Pada tahun 2024 di Kecamatan Majenang tercatat sebanyak 407 kasus perceraian yang terdiri atas 120 cerai talak dan 287 cerai gugat," kata Maftukhin.

Salah seorang ibu rumah tangga berinisial Kus mengaku mengajukan cerai gugat karena sudah lama tidak diberi nafkah oleh suami.

"Saya menggugat sendiri, saya sudah berpikir, setelah ini saya mau ke luar negeri mencari nafkah buat anak," katanya.

Baca juga: Pengadilan Agama Blora tangani 1.901 kasus perceraian sepanjang 2024