Semarang (ANTARA) - Sejumlah petani di Jawa Tengah kini menggunakan metoda tanam Hazton yang diaplikasikan dengan Grow Nusantara (Hazton Grow) untuk meningkatkan produktivitas padi, diantaranya di Blulukan dan Klodran, Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Lahan yang ditanami di Blulukan luasnya 8 ribu meter persegi, jenis padi Inpari 32 dan hari setelah tanam (HST) sudah mencapai 43 hari pada Sabtu (8/2).
Sedangkan di Klodran, luasnya 7.500 meter persegi, menggunakan padi jenis Inpari 49, dan memasuki 29 HST pada Sabtu (8/2).
Nanang Iskandar Muda, Direktur PT Nusantara Agro Hayati yang mendampingi pengelolaan kedua lahan tersebut menambahkan, untuk lahan di Blulukan masih bersifat semi Hazton Grow Nusantara. "Kalau teknologi Hazton, jumlah benih dalam satu lubang itu 20 - 30 batang, tapi ini yang di Blulukan hanya 9-12 batang," ujar Nanang. Selain itu, di lahan tersebut juga masih menggunakan pupuk kimia.
Sedangkan di Klodran, jumlah benih yang digunakan kisaran 25-30 batang dan tidak lagi menggunakan pupuk kimia. Ia menambahkan, secara umum tanaman padi yang sudah menggunakan teknologi tersebut hasilnya menggembirakan.
"Di dua lahan tersebut, pertumbuhan padinya bisa terlihat perbedaan dengan jelas," ungkap dia. Ia mencontohkan, jika di kawasan yang sama sebagian besar lahan sawah petani diserang keong emas atau gulma, di lahan yang ia kelola, jauh lebih aman. "Tetap ada keong mas dan gulma, tapi jumlahnya sangat sedikit," kata Nanang.
Selain itu, pertumbuhan tanaman padi juga tampak sehat jika dibanding dengan tanaman padi sekitar.
Teknologi Hazton ditemukan oleh Hazairin dan Anton Kamaruddin pada tahun 2012. Hazairin saat itu merupakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, sedangkan Anton merupakan salah satu stafnya.
Secara umumn, metode Hazton menggunakan bibit tua yang berusia 25–30 hari setelah semai. Dengan usia bibit yang tua, maka bibit tidak lagi menghasilkan anakan, melainkan indukan yang sama. Dampaknya, selain menjadi minim gulma, waktu panen juga lebih cepat sekitar 10 hari.
Kekurangannya, kebutuhan pupuk dan bibit semai menjadi lebih banyak. Namun hal itu bisa dikompensasi dengan hasil yang berlimpah. Targetnya, produksi padi meningkat dua hingga tiga kali dibanding metode sebelumnya.
Sejumlah daerah di Jawa Tengah yang petaninya ikut mencoba metode Hazton Grow Nusantara diantaranya Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Klaten dan Wonogiri.
Penanaman padi gunakan Hazton Grow Nusantara tunjukkan hasil menggembirakan
Senin, 10 Februari 2025 16:06 WIB
Tampilan tanaman padi yang menggunakan metode Hazton Grow Nusantara di kanan, sedangkan yg kiri metode konvensional (dok)
Pewarta : Teguh Imam Wibowo
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BRI pulihkan ekosistem dan lawan perubahan iklim melalui program BRI Menanam - Grow & Green
05 June 2024 19:35 WIB