Logo Header Antaranews Jateng

Industri pengolahan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi Kudus

Jumat, 14 Maret 2025 19:59 WIB
Image Print
Fungsional Statistisi Madya BPS Kabupaten Kudus Kusuma Agung Handaka.(ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Kudus (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kudus selama 2024 sebesar 2,78 persen atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya 2,19 persen, sedangkan penyumbang terbesar dari sektor industri pengolahan.

"Kami mencatat kontribusi industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 77,71 persen," Kata Fungsional Statistisi Madya BPS Kabupaten Kudus Kusuma Agung Handaka di Kudus, Jumat.

Menurut dia, sebagai kota industri hal ini sesuatu yang menggembirakan, meskipun dilihat dari sisi pertumbuhannya sektor industri pengolahan hanya tumbuh sebesar 1,76 persen.

Ketika pertumbuhannya lebih tinggi, maka lapangan usaha tersebut dipastikan pengaruhnya cukup besar.

Pasalnya, kata dia, pengalaman pandemi COVID-19, kondisi perekonomian di Kabupaten Kudus mengalami kontraksi, terutama dari sektor industri dan pengolahan, sedangkan yang berbahan saat itu dari sektor pertanian.

Ia mencatat sejak pandemi hingga saat ini, perekonomian di Kudus mengalami recovery sehingga pertumbuhannya tahun 2024 mencapai 2,78 persen.

Kondisi tersebut juga diikuti dengan angka PDRB yang mengalami peningkatan.

Pada tahun 2024 angka PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) meningkat menjadi sebesar Rp128.611,84 miliar, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp75.010,79 miliar.

Sementara tahun 2023 PDRB ADHB sebesar Rp121.363,54 miliar, sedangkan ADHK sebesar Rp72.980,27 miliar.

Hal itu, kata dia, menunjukkan terjadinya peningkatan nilai tambah. artinya sisi nilai ekonomi dan kapasitas produksi mengalami peningkatan atau perubahan yang positif.

"Kita berharap mudah-mudahan dengan peningkatan PDRB per kapita ini memberikan gambaran peningkatan kesejahteraan yang juga berbanding lurus. Artinya dengan peningkatan kesejahteraan daya beli masyarakat terjaga dan akses terhadap layanan publik kesehatan dan layanan lain, masyarakat mampu mengakses dengan baik," ujarnya.

Selain sektor industri pengolahan, kata dia, sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi kendaraan juga memberikan andil sebesar 5,83 persen, kemudian sektor konstruksi sebesar 3,81 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 2,52 persen, serta jasa keuangan dan asuransi sebesar 1,96 persen.

Dari sejumlah sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi di Kudus itu, kata dia, tercatat sektor usaha yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi, yakni sektor konstruksi sebesar 7,51 persen, disusul pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 5,12 persen. Selebihnya bervariasi antara 2,34 persen hingga 5,12 persen. ujarnya.



Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025