CLS Garang, NSH Ditekuk
Jumat, 13 Januari 2012 21:36 WIB
CLS Knights yang dimotori Hendry Sujana bermain gesit di kuarter pertama. Tim berasal dari Surabaya tersebut mampu meraih 25 poin dan meninggalkan NSH GMC yang hanya mengumpulkan enam poin.
CLS memasuki kuarter dua meningkatkan tempo permainan dengan penjagaan ketat pemain lawan. Hedry dan kawan-kawan mampu menambah 16 poin, sedangkan lawannya hanya 10 poin, sehingga pada kuarter itu unggul dengan skor 41-16.
Longgarnya pertahanan NSH GMC membuat kecepatan para pemain CLS Knights mendapat keleluasaan yang besar untuk mencetak angka. CLS Knights langsung unggul sementara 55-27 pada akhir kuarter ketiga.
Bahkan, Max Yanto, pemain NSH GMC yang memiliki tinggi badan 216 centimeter dibuat tidak berdaya mengejar ketinggal angka, karena mendapat penjagaan ketat dari para pemain CLS.
Tim CLS terus menambah poin pada kuarter empat atau penentuan dengan 23 angka, sedangnya lawannya hanya 12 angka. CLS tetap unggul atas NSH GMC dengan skor 78-39.
Pada pertandingan tersebut dua pemain CLS yakni Rachmad Utomo dan Freddy sama-sama pengumpul poin terbanyak, masing masing 13 angka.
Pelatih CLS Knights Surabaya Risdianto Roeslan mengatakan, meskipun timnya mampu mengungguli NSH GMC, pihaknya tidak puas dengan penampilan anak-anak.
"Anak-anak bermain kelihatan tidak fokus. Sehingga mereka tidak konsisten," katanya.
Menurut dia, akibat tidak konsisten bermain, tembakan dua poin maupun "three point" mereka sering gagal.
"Tinggal 'lay up' saja bolanya tidak masuk, karena mereka tidak fokus," katanya.
Ia mengharapkan, anak-anak bisa bermain semangat setiap pertandingan melawan siapapun.
Pelatih NSH GMC Riau Tri Adnyana Tanaya mengatakan, timnya ada masalah saat menghadapi CLS. Pemainya yang menerima bola mendapat penjagaan ketat sehingga Max Yanto dan kawan-kawan sering kehilangan bola.
"Sistemnya tidak jalan, karena pemain yang menerima 'passing' posisi dibuat tidak siap. Bola sering hilang direbut lawan," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024