Kudus, Jawa Tengah (ANTARA) - Bupati Kudus Sam'ani Intakoris mendukung program penyerapan gabah oleh Perum Bulog sebanyak 10.000 ton setara beras, karena akan membantu dan menyejahterakan petani di wilayahnya.
"Mudah-mudahan target swasembada pangan juga tercapai. Penyerapan gabah oleh Perum Bulog ini juga bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan," ujarnya yang didampingi Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri SB di sela menghadiri panen raya padi di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jateng, Kamis.
Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan bersama jajaran, TNI, Polri, serta Pimpinan Cabang Perum Bulog Pati Nur Hardiansyah.
Adapun luas areal tanam padi pada musim tanam pertama (MT) seluas 11.798 hektare dengan total panen hingga Februari 2025 seluas 5.850 hektare dan perkiraan produksi gabah kering panen (GKP) mencapai 35.071 ton atau setara 22.445 ton beras.
Ia mengakui bersyukur di Kabupaten Kudus panen raya yang bertepatan dengan adanya program serap gabah oleh pemerintah melalui Bulog, sehingga petani juga diuntungkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetya menambahkan Bulog melakukan penyerapan gabah petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram gabah kering panen (GKP).
Hingga 4 Maret 2025, kata dia, sudah mencapai 109,7 ton GKP dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Kaliwungu dan Gebog.
"Sementara hari ini, menyasar di wilayah Mejobo dengan target 14 ton gabah dari kelompok tani Sabar Subur di Desa Tenggeles sebagai upaya nyata pemerintah hadir bersama Bulog Cabang Pati, TNI, dan Polri memberikan jaminan harga panen padi kepada petani," ujarnya.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Pati Nur Hardiansyah menambahkan penyerapan gabah di Kabupaten Kudus ditargetkan 10.000 ton setara beras. Sedangkan, sasaran sebelumnya di Kecamatan Kaliwungu dan Gebog.
"Hari ini menyasar Kecamatan Mejobo. Sepanjang ada laporan dan informasi soal tanaman padi petani yang siap panen dan hendak dijual ke Bulog, kami siap menyerap dengan harga Rp6.500/kg GKP," ujarnya.
Ia mengungkapkan penyerapan gabah di Kabupaten Kudus akan dimaksimalkan pada Maret dan April 2025 untuk bisa mencapai target 10.000 ton setara beras.
Baca juga: Polres Pemalang cek stok beras di pasar cegah lonjakan permintaan