Ketua DPD: Sistem Pemerintahan RI Masih Gamang
Sabtu, 21 Januari 2012 15:52 WIB
"Sistem pemerintahan yang dianut di Indonesia adalah sistem presidensial, tapi implementasinya adalah kombinasi antara sistem parlementer dan presidensial," kata Irman Gusman pada diskusi di sebuah media di Jakarta, Sabtu.
Menurut Irman, hal ini terlihat pada seleksi calon pimpinan lembaga negara yang harus menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI.
Untuk menguatkan sistem pemerintahan, kata dia, maka perlu adanya perbaikan hubungan dan tata kelola unsur pemerintahan, yakni eksekutif, legislatif, yudikatif.
"Hal ini bisa dilakukan melalui amandemen kelima UU 1945 guna menata kembali sistem politik dan sistem ketatanegaraan di Indonesia," katanya.
Menurut dia, meskipun Indonesia menerapkan sistem parlementer seharusnya ada kesetaraan kewenangan antara DPR RI dengan DPD RI, sehingga bisa diterapkan "check and balance".
Saat ini, kata dia, kewenangan DPR RI terlalu besar dan sangat tidak seimbang dengan kewenangan DPD RI.
Anggota DPD RI dari Provinsi Sumatera Barat ini menambahkan, sistem parlementer memang cocok untuk negara yang multi partai seperti Indonesia, namun harus didukung dengan penyempurnaan sistem ketatanegaraan.
(R024)
Pewarta : -
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017