Insiden sekitar pukul 08.30 WIB, saat ramai pelayat di rumah duka. Lantai dua yang terbuat dari papan tersebut ambrol karena kerangka kayu patah tidak kuat menahan beban.

Lima di antara delapan orang itu mengalami luka parah dan harus dirawat di IGD PKU Muhammadiyah Temanggung, sedangkan tiga lainnya menjalani pengobatan alternatif.

Lima orang yang dirawat di PKU Muhamadiyah Temanggung yakni Narsiti, Tumini, Sunarti, Sibuk, dan Sri Harminah.

Kepala Dusun Windusari Suwandi mengatakan, pada Jumat (27/1), Sudarno meninggal dunia sehingga sanak saudara dan tetangganya datang untuk melayat.

Pelayat wanita berkumpul di lantai atas yang terbuat dari papan, sedangkan pelayat pria di lantai bawah dan di halaman rumah.

"Pelayat wanita yang berada di lantai atas semakin banyak hingga ruangan penuh. Karena tidak mampu menahan beban yang terlalu berat mengakibatkan lantai ambrol dan mereka berjatuhan menimpa pelayat di lantai bawah," katanya.

Petugas PKU Muhammadiyah yang menangani korban, dr Karunia Dewi mengatakan, pihaknya masih mengecek kondisi pasien.

"Kebanyakan mereka mengalami luka, retak tulang belakang, terkilir, dan pusing di bagian kepala," katanya.