"Dengan aplikasi itu alat bisa saja hilang, tapi data tidak akan hilang atau tercuri karena seluruh data dapat dihapus dari kantor," kata Direktur Pengelola SAP Indonesia, Singgih Wandojo, dalam di sela-sela kunjungan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) di Jakarta Utara, Selasa.

Aplikasi yang disebut Avaria itu, menurut Singgih, ditujukan bagi perusahaan-perusahaan berskala besar dengan karyawan lebih dari 100 orang.

"Potensi layanan piranti lunak pada perangkat bergerak (mobile) di Indonesia sangat besar, tapi penggunanya masih cenderung menggunakan hanya untuk komunikasi," kata Singgih.

Singgih mencontohkan aplikasi itu digunakan perusahaan pembuat barang-barang kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer goods) untuk melihat data penjualan, jumlah pelanggan yang melakukan transaksi, ataupun pesanan dari pelanggan.

"Dengan aplikasi ini, ponsel dipakai untuk melakukan transaksi bisnis termasuk melacak keberadaan staff pemasar dan jumlah pelanggan yang sudah ditemui dalam sehari," kata Singgih.

Manajer Pemasaran SAP Indonesia, Jessica Schwarze, mengatakan SAP ingin meraih 10 perusahaan besar yang menggunakan aplikasi pada perangkat ponsel itu pada 2012.

"Sejumlah perusahaan seperti perusahaan pertambangan, retail, dan perusahaan kebutuhan sehari-hari," kata Schwarze.