Rusia Kembangkan Roket Berbahan Bakar Amonia
Senin, 7 Mei 2012 16:42 WIB
"Campuran asetilena dan amonia 20 kali lebih murah dari bahan bakar hidrogen karena satu kilogram hidrogen seharga sekitar dua ribu rubel (67 dolar AS) dan satu kilogram atsetam paling mahal seharga seratus rubel (3,35 dolar AS)," kata Direktur Inovasi Teknologi Energomash, Anatoly Likhvantsev, menyebutkan alasan penggunaan bahan bakar amonia, seperti dikutip Ria Novosti.
Energomash mengklaim roket itu juga memiliki tingkat efisiensi bahan bakar peluncur sekitar 30 persen dibanding roket-roket saat ini.
"Komponen yang terkandung dalam atsetam dapat disimpan dan diangkut dengan mudah, sedangkan hidrogen membutuhkan penyimpanan dan pengangkutan dengan kondisi khusus," Likhvantsev.
Mesin amonia akan dirakit berdasarkan mesin berbahan bakar oksigen RD-161 dan minyak tanah.
Energomash akan memulai proyek itu tahun ini dan dijadwalkan selesai pada 2015 sehingga dapat dipakai pada 2017 atau 2018.
Berdasarkan perhitungan para teknisi Energomash, mesin atsetam tidak memerlukan perubahan struktur utama dari mesin roket yang ada sekarang karena sifat fisik atsetam tidak banyak berbeda dengan minyak tanah.
Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Siapkan generasi adaptif-kreatif, Menag kembangkan Gerakan Kepramukaan Madrasah
18 November 2024 14:28 WIB
Kembangkan sektor industri dan pertanian, Forum Pusaka Jateng 2024 digelar
09 November 2024 22:33 WIB