Indonesia-Amerika Latin Jajaki Potensi Bisnis
Kamis, 5 Juli 2012 15:57 WIB
Potensi omzet perdagangan di Kawasan Amerika Latin sangat besar, mencapai 8,4 triliun dolar Amerika Serikat pada 2011, sementara ekspor gabungan ASEAN ke kawasan-kawasan lain dunia atau langsung secara bilateral cuma Rp2,5 triliun dolar Amerika Serikat.
"Kami sudah mendapat konfirmasi dari pejabat Meksiko, Kolombia, Brazil, Venezuela, Argentina, Cile dan Peru. Serta termasuk sejumlah Menteri dan Wakil Menteri serta Kepala lembaga yang seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal dari beberapa negara latin," kata Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan sejumlah profil pengusaha yang mengkonfirmasi akan hadir juga cukup berbobot dan banyak pengusaha besar yang datang dari kedua wilayah tersebut.
Wirjawan menjelaskan, sejumlah pejabat serta pengusaha dari negara ASEAN juga akan hadir seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina.
Pertemuan ALBF yang akan dilaksanakan pada 9 hingga 10 Juli di Jakarta akan membahas mengenai peluang bisnis perdagangan dan investasi baik di wilayah ASEAN maupun Amerika Latin.
"Total perdagangan Amerika Latin dengan mancanegara besar sekali, 8,4 triliun dolar AS. Tapi sayangnya mayoritas dari forum perdagangan itu terkait sejumlah negara non-ASEAN," jelas Gita.
Dia menjelaskan di pihak ASEAN banyak hal yang bisa ditawarkan dalam kerja sama bisnis ke Amerika Latin dimana perdagangan ASEAN ke mancanegara sekitar 2,5 triliun dolar AS dengan ukuran produk domestik bruto (PDB) sebesar 3,3 - 3,5 triliun dolar AS.
Sejumlah negara di wilayah Amerika Latin, jelas Gita, telah ikut pada koridor Trans Pacific Partnership untuk mempertajam perdagangan bebas di kalangan negara tersebut.
Oleh karena itu dengan penurunan jumlah ekspor ke pasar Eropa dan Amerika Serikat maka beberapa negara Amerika Latin juga mencari pasar tradisional baru seperti wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia untuk berinvestasi dan melakukan perdagangan.
"Mereka (Amerika Latin) juga melihat tidak terlalu bergantung kepada pasar di Eropa atau AS, dimana puluhan tahun ke depan wilayah Asia yang akan mendominasi ekonomi dunia ini dilirik oleh mereka dan Amerika Latin ingin mengambil sikap positif dari perekonomian di Asia," jelas Gita.
ALBF rencananya dibuka Presiden Susilo Yudhoyono pada Senin pagi dan ditutup oleh Menteri Koordinasi Bidang Ekonomi Hatta Rajasa.
(B019)
Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dua pekerja meninggal tersengat listrik, waralaba McDonald di Amerika Latin disebut langgar aturan
27 December 2019 16:12 WIB, 2019
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017