Seorang pedagang perlengkapan shalat di kawasan Kauman Semarang, Lulu (23), di Semarang, Jumat, mengatakan, harga perlengkapan shalat, seperti mukena, sajadah, dan sarung memang mengalami kenaikan dibandingkan dengan hari biasanya.

"Rata-rata harga perlengkapan shalat naik sekitar 30 persen. Dari sana (kulakan, red.) memang sudah naik, ya kami juga sesuaikan. Namun, harga barang memang tergantung dengan kualitas," katanya.

Kalau biasanya satu sajadah kualitas sedang Rp30.000, kata dia, saat ini menjadi Rp40.000, mukena kualitas bagus yang sebelumnya Rp110.000, naik menjadi Rp160.000.

Menurut dia, kenaikan harga perlengkapan shalat itu sudah terjadi sejak seminggu lalu dan kemungkinan akan bertahan hingga mendekati Lebaran, sebab permintaan sampai saat ini masih banyak.

Ketika ditanya omzet, Lulu mengakui bahwa hasil pendapatannya dari berdagang alat-alat shalat itu rata-rata empat juta rupiah per hari, namun saat ini bisa meraup tujuh juta rupiah.

Seorang pedagang lainnya di kawasan yang sama, Aji (40), mengakui pembeli sejak seminggu terakhir terus berdatangan, dan biasanya akan berlangsung hingga mendekati Lebaran.

Meski harga perlengkapan shalat rata-rata naik, kata dia, tetap saja banyak yang mencari mendekati Ramadhan.

Selama Ramadhan, katanya, juga masih banyak yang datang. Hal itu, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya.

Untuk kenaikan harga, ia mencontohkan satu mukena kualitas biasa sebelumnya Rp25.000, naik menjadi Rp37.000, mukena kualitas bagus saat ini antara Rp150.000-160.000, sedangkan pada hari bias Rp110.000.

"Yang paling banyak dicari mukena dan sarung. Sarung satu kodi sekarang harganya sudah mencapai Rp460.000, padahal biasanya hanya Rp360.000. Rata-rata memang naik harganya," katanya.