Antologi Puisi "Tanah Air Cinta" Diluncurkan
Minggu, 12 Agustus 2012 20:34 WIB
Buku antologi puisi "Tanah Air Cinta" yang memuat 100 puisi karya 25 penyair Magelang diluncurkan di Pendopo Komunitas Budaya "Duniatera" kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (12/8) petang. (Hari Atmoko/dokumen)
Peluncuran buku setebal 138 halaman yang terdiri atas 100 karya mereka itu antara lain ditandai dengan penyerahan secara simbolis buku itu oleh budayawan Kota Magelang Budiyono kepada salah satu penyair pelajar setempat Meyta Arinta Kartika Putri.
Selain itu, pemotongan tumpeng oleh Budiyono yang juga pengajar di Universitas Tidar Magelang itu kepada penyair Kota Magelang Trisetyo "Gepeng" Nugroho, dan buka puasa bersama.
Pada peluncuran buku yang diterbitkan oleh Penerbit Nittramaya Magelang itu juga disemarakkan dengan pembacaan beberapa karya mereka, musikalisasi puisi oleh pelopor musik puisi Kota Magelang "Intuisi Musikalisasi Puisi" Munir Syalala, dan teatrikalisasi puisi oleh grup Teater Fajar Universitas Muhammadiyah Magelang.
Sejumlah seniman, budayawan, dan pemerhati seni budaya seperti Soetrisman, Sutanto Mendut, Umar Khusaeni, Dedy Paw, Cipto Purnomo, mahasiswi program doktor antropologi "School of Oriental and African Studies University of London" Safitri Widagdo, Rektor UTM Cahyo Yusuf juga tampak hadir pada kesempatan itu.
Para penyair yang meluncurkan buku antologi puisi itu antara lain Dorothea Rosa Herliany, Nindito, Eka Pradaning, Ismanto, Esterika Denasepti K, Es Wibowo, Kaji Habeb, Tentrem Lestari, dan Wicahyanti Rejeki.
Pendiri Penerbit Nittramaya Bambang Eka Presetya mengatakan, buku antologi puisi "Tanah Air Cinta" sebagai bagian dari energi kepenyairan yang luar biasa para penyair, khususnya di daerah itu.
"Meskipun belum merepresentasikan seluruh penyair Magelang, tetapi penerbitan buku antologi puisi ini sebagai energi yang luar biasa. Penerbitan buku ini bermodalkan hati para penyair. Waktu akan menguji apa dengan modal hati itu, dunia kepenyairan di Magelang akan bergerak maju," katanya.
Rektor UTM Cahyo Yusuf mengemukakan, setiap orang bisa berpuisi.
"Setiap orang, meskipun tidak sangat ahli, tentu pernah berpuisi, bersastra, membaca puisi, menghafal puisi, dan mengapresiasi puisi," kata Cahyo yang juga pengamat pendidikan itu.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Musikalisasi puisi di TIK rayakan Bahasa Indonesia peringati Sumpah Pemuda.
31 October 2023 9:59 WIB, 2023
Mengalirkan inspirasi: 1.000 Puisi Cinta untuk negeri dari SMPN 31 Semarang
27 October 2023 10:02 WIB, 2023
Rumah Literasi Aruna gelar lomba baca puisi "Literasi Bagimu Negeri"
05 October 2022 12:18 WIB, 2022
Terpopuler - Alfamart
Lihat Juga
Perayaan Tahun Baru, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Pesta Kembang Api
01 January 2017 8:32 WIB, 2017
Sambut Tahun Baru, Boyolali Gelar Pertunjukan di 22 Titik Termasuk Godbless
29 December 2016 13:55 WIB, 2016