Kemacetan arus lalu lintas kendaraan tersebut terjadi sepanjang sekitar lima kilometer mulai dari jalan Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang hingga sampai Kecamatan Bumijawa.

Kemacetan terjadi karena kendaraan mobil, bus dan truk yang digunakan wisatawan memenuhi jalan sempit menuju obyek wisata di kaki gunung Selamet tersebut. Sementara area parkir yang disediakan sangat terbatas dan tidak ada jalur alternatif untuk meninggalkan Guci.

Dampak dari kemacetan ini banyak pengunjung wisata yang membatalkan perjalanan menuju Guci.

Petugas kepolisian setempat tampak terlihat mengurai kemacetan dengan mengalihkan arus lalu lintas kendaraan melalui jalur alternatif Kalibakung-Jejeg-Baturagung-Bumijawa.
Saeful, pengunjung obyek wisata Guci berasal dari Tangerang ini, mengatakan bahwa akibat kemacetan ini, dirinya dan rombongannya terpaksa harus menginap di obyek wisata Guci.

"Jalan menuju ke Guci macet total. Akan tetapi daripada bus yang mengangkut rombongan harus berputar, kami sepakat menginap di kawasan obyek wisata Guci," katanya.

Komisi D DPRD Kabupaten Tegal, Mustofa mengatakan kemacetan di jalan menuju Guci selalu terjadi pada saat musim liburan, seperti Lebaran dan Tahun Baru karena sempitnya ruas jalan.

"Secara normatif, jalan menuju obyek wisata itu telah diperbaiki. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi kemacetan arus lalu lintas kendaraan dari para wisatawan. Namun, hingga kini pemerintah daerah belum menemukan solusi mengatasi kemacetan di kawasan obyek wisata Guci," katanya.