Manajer PLN Cabang Palu, Suroso, di Palu, Rabu, mengatakan jaringan listrik di Desa Salua dan Desa Kulawi, Kecamatan Kulawi, yang berdaya 2 Megawatt sudah bisa dinikmati pelanggan sejak Selasa petang (21/8).

Dia mengatakan, empat tiang listrik tegangan menengah roboh saat terjadi gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter pada 18 Agustus 2012.

Selain itu kabel sepanjang 500 meter juga putus karena tergerus tanah longsor di sekitar Gunung Potong.

"PLN sudah mengganti tiang berikut kabel dan kelengkapannya," ujar Suroso.

Suroso memperkirakan kerugian akibat rusaknya fasilitas jaringan listrik milik PLN itu mencapai Rp500 juta.

Ia mengaku berusaha sekuat tenaga untuk dapat memperbaiki jaringan listrik pascagempa karena masyarakat sekitar banyak membutuhkannya, apalagi banyak rumah yang roboh.

"Kasihan warga kalau terus berada di dalam kegelapan," katanya.

Di Desa Salua tersebut saat ini terdapat sekitar 3.000 pelanggan PLN Cabang Palu.

Selain merusak jaringan listrik, gempa bumi tersebut juga merusak seribuan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Sigi, yakni Gumbasa, Lindu, dan Kulawi.

Bencana itu juga menewaskan enam warga dan puluhan lainnya luka-luka karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Ribuan korban selamat saat ini menempati tenda-tenda pengungsian dan bangunan yang tidak rusak.