Megawati Cicipi Lontong di Perkampungan Surabaya
Sabtu, 13 Oktober 2012 19:31 WIB
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Hj. Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan perajin lontong ketika melakukan kunjungannya di sentra ekonomi Kampung Lontong, kawasan Banyu Urip, Surabaya, Jatim, Sabtu (13/10). Kunjungan Megawati tersebut untuk
Ia hadir bersama Wakil Gubernur Banten yang juga seorang artis senior, Rano Karno. Menunggu lebih dari tiga jam, ratusan warga yang sudah berjubel menyambut putri mantan Presiden RI Soekarno itu dengan meneriakkan yel-yel dukungan.
Megawati sengaja datang ke kampung yang disebut juga "Kampung Lontong" tersebut karena ingin melihat potensi warga yang bisa berkembang dengan memproduksi lontong meski menggunakan alat tradisional.
"Kenapa masih menggunakan peralatan tradisional? Kenapa tidak memakai alat modern, seperti alat perebus maupun alat pemotongnya?" tanya Megawati kepada warga ketika berkunjung di salah satu rumah produksi lontong.
Menurut dia, dengan menggunakan alat modern maka hasil produksi lontong bisa lebih cepat, efisien, dan efektif sehingga bisa lebih meningkatkan penjualan dan perdagangannya.
Warga yang mendengarkan arahan Megawati, mengaku sengaja tidak menggunakan alat modern karena masih gemar dan kebiasaan menggunakan alat tradisional. Selain itu, warga khawatir jika terlalu banyak berproduksi membuat lontong tidak laku.
Tidak lebih dari setengah jam, mantan Presiden RI tersebut mengunjungi "Kampung Lontong". Tidak hanya melihat produksi dan cara pembuatan, Mega dan Rano Karno sempat menikmati sepiring lontong balap, sebuah makanan khas Surabaya.
Karena tidak memiliki waktu lama, Megawati dan rombongan tidak sempat memberikan sambutan. Namun, hanya menyapa ratusan warga yang berjubel memenuhi perkampungan.
"Kampung Lontong" ini terletak di kawasan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan. Disebut kampung lontong karena ada sekitar tiga RT yang mayoritas penduduknya pembuat lontong.
Jumlah pembelian beras untuk produksi lontong di kampung ini mencapai 10--15 ton per minggu. Kebutuhan beras rata-rata per kepala keluarga per hari, antara 80--100 kilogram. Hasilnya mampu menghasilkan sekitar 1.440--1.800 buah lontong, sedangkan untuk konsumsi gas mencapai 3--5 tabung elpiji per kepala keluarga per hari.
Sementara itu, Megawati datang ke Surabaya dalam rangka menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II yang berlangsung 12--14 Oktober 2012.
Pewarta : -
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Jokowi di Sorong mampir beli dan cicipi jagung rebus di pinggir jalan
04 October 2021 13:21 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017