Dengan demikian, hal tersebut tidak ada lagi generasi muda menjadi pengangguran karena mereka lebih kreatif, kata Illah Sailah usia membuka pameran "Desain Komunikasi Visual (DKV) Industri Kreatif dan Entrepreneurship" di Solo.

Pameran ini berlangsung hingga 21 Oktober 2012.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah melalui program-program menginginkan orang Indonesia kreatif dalam mencari solusi tantangan-tantangan yang terus terjadi saat ini sehingga mereka harus diberikan ruang untuk berkreatif.

Mereka yang berkreatif tersebut harus ada mentornya. Kalau bisa masuk jalur formal, mereka harus masuk di perguruan tinggi atau pendidikan kejuruan atau di komunitas masyarakat.

"Yang dibicarakan dalam kegiatan ini bagaimana pendidikan formal untuk mengajak mahasiswa untuk kreatif yang bernilai tambah. Mereka harus diberikan ruang untuk berbuat kreasi itu," katanya, Sabtu.

Mereka salah satunya diberikan tantangan dengan sesuatu yang harus punya penyelesaikan atau apakah merupakan masalah atau ide yang menghasilan lebih baik atau lebih efisien yang kemudian dikemas di dalam kurikulum DKV.

Dikatakan Illah Sailah, diperlukan dosen yang harus kreatif terlebih dahulu untuk mengajak mahasiswanya lebih kreatif dan inovatif.

Kegiatan DKV Ekreaprener yang diikuti 52 perguruan tinggi di Indonesia itu, lanjut dia, akan memberikan manfaat paling tidak mereka bisa mengumpulkan menyamakan persepsi tentang DKV ke depan.

Karena, kata dia, yang namanya komunikasi visual perkembangan sangat cepat karena dibantu oleh teknologi informasi dan komunikasi yag bermanfaat. Bagi masyarakat diharapkan dapat mengetahui sehingga mengarahkan anak-anak menjadi orang lebih kreatif dan inovatif serta berdaya.

"Sesungguhnya pendidikan itu, pembudayaan, dan pemberdayaan manusia menjadi kreatif dan inovatif," katanya.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof.Dr. Ravik Karsidi, M.S., mengatakan bahwa pertemuan yang pertama yang dilenggerakan oleh UNS untuk menampung karakter sebenarnya program studi atau jurusan DKV karena belum menjadi satu kesatuan.

Kegiatan itu dihadiri sebanyak 76 delegasi dari 52 perguruan tinggi se-Indonesia itu diharapkan ke depan menjadi pertemuan rutin.

"Dengan pertemuan tentang kurikulum DKV itu, dapat disepakati hasil akhirnya untuk diseragamkan sehingga kelulusan DKV paling tidak memiliki standar yang sama," katanya.

Sementara kegiatan tersebut selain pameran industri kreatif, juga lokakarya kurikulum, seminar, dan warkshop, forum diskusi grup, sosialisasi jurusan DKV, produksi buku materi, dan pembentukan deklarasi asosiasi dosen DKV se-Indonesia.

Kegiatan DKV Ekreaprener atas inisiatif UNS Surakarta tersebut akan berlangsung selama tiga hari di Hotel Kusuma Sahid Hotel Solo, sejak Jumat (19/10) malam hingga berakhir Minggu (21/10).