Dua Anggota Jamaah Haji Dirujuk ke RS
Senin, 26 November 2012 20:03 WIB
Dua anggota jamaah haji yang dirujuk ke rumah sakit yakni M Amin Fajari (57) yang tergabung kelompok terbang 81 dan Sochari Rasnudi (71) kloter 80.
Keduanya asal Kabupaten Pekalongan akibat sakit yang perlu perawatan lebih lanjut.
Menurut petugas Poliklinik Asrama Haji Donohudan Boyolali, dr H. Budi Widodo, Sochari Rasnudi kloter 80 dirujuk ke RS karena menderita sakit sesak nafas, sedangkan M AminFajari kloter 81 mengalami infeksi pada kakinya perlu pengobatan intensif.
"Kedua pasien itu, setibanya di poliklinik asrama langsung diperiksa oleh tim medis, tetapi keduanya terpaksa harus dirujuk ke RS di Solo," katanya.
Namun, kata dia, ada dua anggota jamaah haji yang harusnya dirujuk ke rumah sakit, tetapi mereka menolak.
Kedua anggota jamaah haji yang menolak dirujuk tersebut yakni Tri Suparni (62) kloter 80 asal Kabupaten Pekalongan menderita sakit jatung dan Fatimah kloter 81, yang sakit gula darah tinggi.
Ia menjelaskan, jika ada anggota jamaah haji yang menolak dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo, mereka harus membuat surat pernyataan dan ditanda tangani di atas materai.
"Isinya surat pernyataan antara lain menolak ditangani oleh tim medis rujukan atau RSUD Moewardi Solo, dan merekan memilih untuk berobat ke RS di daerahnya," katanya.
Selain itu, anggota jamaah haji yang menolak dirujuk tidak akan menuntut dan menanggung segala resiko yang terjadi akibat penolakan tersebut.
Sehingga, haji yang menolak itu, jika terjadi apa-apa di jalan, mereka bersedia tidak menyalahkan oleh pihak siapapun," katanya.
Menurut Wakil Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta, Muhammad Syafiq, jika anggota jamaah haji menolak dirujuk ke RS tidak masalah, karena hal itu hak mereka dan keluarganya.
Namun, PPIH hanya bisa memberikan biaya pengobatan ke rumah sakit yang ditunjuk untuk rujukan yakni Dr. Moewardi Solo dan AURI Adi Soemarmo.
Muhammad Syafiq menjelaskan, PPIH Debarkasi Surakarta, hingga Senin ini, sudah memulangkan 82 kloter atau sekitar 30.587 jamaah ke daerahnya masing-masing.
Rombongan jamaah haji kloter 80 asal Kabupaten Pekalongan sebanyak 375 orang telah triba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pukul 07.38 WIB atau lebih cepat 38 menit dari jadwal semula.
Rombongan jamaah haji lainnya, kloter 81 juga asal Kabupaten Pekalongan sebanyak 374 orang tiba di bandara setempat, pukul 12.08 WIB atau lebih cepat tujuh menit dari jadwal semula, kemudian disusul kloter 82 dengan 368 orang pukul 14.38 WIB.
"Dengan kedatangan rombongan haji kloter 82 gabungan jamaah asal Pekalongan dan Batang itu, totalnya yang sudah dipulangkan ke rumah masing-masing menjadi 30.597 jamaah dari 33.621 jamaah seluruhnya yang diberangkatkan ke Tanah Suci," kata M Syafiq.
Keduanya asal Kabupaten Pekalongan akibat sakit yang perlu perawatan lebih lanjut.
Menurut petugas Poliklinik Asrama Haji Donohudan Boyolali, dr H. Budi Widodo, Sochari Rasnudi kloter 80 dirujuk ke RS karena menderita sakit sesak nafas, sedangkan M AminFajari kloter 81 mengalami infeksi pada kakinya perlu pengobatan intensif.
"Kedua pasien itu, setibanya di poliklinik asrama langsung diperiksa oleh tim medis, tetapi keduanya terpaksa harus dirujuk ke RS di Solo," katanya.
Namun, kata dia, ada dua anggota jamaah haji yang harusnya dirujuk ke rumah sakit, tetapi mereka menolak.
Kedua anggota jamaah haji yang menolak dirujuk tersebut yakni Tri Suparni (62) kloter 80 asal Kabupaten Pekalongan menderita sakit jatung dan Fatimah kloter 81, yang sakit gula darah tinggi.
Ia menjelaskan, jika ada anggota jamaah haji yang menolak dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo, mereka harus membuat surat pernyataan dan ditanda tangani di atas materai.
"Isinya surat pernyataan antara lain menolak ditangani oleh tim medis rujukan atau RSUD Moewardi Solo, dan merekan memilih untuk berobat ke RS di daerahnya," katanya.
Selain itu, anggota jamaah haji yang menolak dirujuk tidak akan menuntut dan menanggung segala resiko yang terjadi akibat penolakan tersebut.
Sehingga, haji yang menolak itu, jika terjadi apa-apa di jalan, mereka bersedia tidak menyalahkan oleh pihak siapapun," katanya.
Menurut Wakil Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta, Muhammad Syafiq, jika anggota jamaah haji menolak dirujuk ke RS tidak masalah, karena hal itu hak mereka dan keluarganya.
Namun, PPIH hanya bisa memberikan biaya pengobatan ke rumah sakit yang ditunjuk untuk rujukan yakni Dr. Moewardi Solo dan AURI Adi Soemarmo.
Muhammad Syafiq menjelaskan, PPIH Debarkasi Surakarta, hingga Senin ini, sudah memulangkan 82 kloter atau sekitar 30.587 jamaah ke daerahnya masing-masing.
Rombongan jamaah haji kloter 80 asal Kabupaten Pekalongan sebanyak 375 orang telah triba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pukul 07.38 WIB atau lebih cepat 38 menit dari jadwal semula.
Rombongan jamaah haji lainnya, kloter 81 juga asal Kabupaten Pekalongan sebanyak 374 orang tiba di bandara setempat, pukul 12.08 WIB atau lebih cepat tujuh menit dari jadwal semula, kemudian disusul kloter 82 dengan 368 orang pukul 14.38 WIB.
"Dengan kedatangan rombongan haji kloter 82 gabungan jamaah asal Pekalongan dan Batang itu, totalnya yang sudah dipulangkan ke rumah masing-masing menjadi 30.597 jamaah dari 33.621 jamaah seluruhnya yang diberangkatkan ke Tanah Suci," kata M Syafiq.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024