BAKN Disarankan Lakukan Pengawasan Akuntabilitas Perencanaan Budget
Jumat, 14 Desember 2012 12:46 WIB
Anggota BAKN dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Eva Kusuma Sundari (empat dari kiri), bersama narasumber. (Foto Istimewa).
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Prof.Dr. Mardiasmo mengemukakan hal itu pada Diskusi Pakar di BAKN, Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan itu Mardiasmo mengusulkan BAKN tidak saja menindaklanjuti laporan audit BPK, tetapi juga mengawasi akuntabilitas perencanaan anggaran kementerian/lembaga untuk memastikan K/L mengintegrasikan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP).
"Kami berharap peran pengawasan di hulu ini dapat menekan kecurangan sekaligus mencegah kerugian negara sebagaimana dilakukan oleh BAKN parlemen Inggris," katanya.
Sementara itu, Prof. Bambang Sudibyo, menyambut gembira keberadaan BAKN. Dia pun berharap alat kelengkapan DPR RI ini dapat bersinergi dengan Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) Republik Indonesia dalam memperbaiki akuntabilitas penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kaitan dengan hal itu, Dr. Hasan Bisri mendukung recana BAKN yang akan menjadikan BPK sebagai "counterpart" BAKN (saat ini dengan Komisi XI DPR RI) karena faktanya BPK perlu kerja sama lebih intensif dengan DPR demi percepatan perbaikan akuntabilitas keuangan negara.
Sama seperti alat kelengkapan yang lain, keterbatasan BAKN adalah tenaga ahli yang hanya lima orang untuk menelaah laporan audit BPK yang kompleks.
Doktor Hasan Bisri mengingatkan agar BAKN menambah tambahan anggaran di bidang ekonomi makro, kebijakan publik, keuangan/moneter untuk mengantisipasi kebijakan baru BPK yang akan memperbanyak audit kinerja daripada audit keuangan.
Sebaliknya, mantan Ketua Tim Penyusun Paket UU Keuangan, Siswo Sujanto, berharap tugas pengawasan DPR, termasuk BAKN, tetap di dalam koridor politik dengan tidak melaksanakan tugas-tugas teknis operasional.
Untuk menjaga objektivitas BAKN, Eva Kusuma Sundari (anggota BAKN dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI) menegaskan perlunya penentuan jumlah anggota BAKN yang merata tiap fraksi dan tidak mengikuti logika proporsional demi menghindarkan politisasi kerja-kerja pengawasan BAKN.
Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Banjir Semarang, kendaraan kecil belum disarankan melintas di Jalan Kaligawe
03 January 2023 16:12 WIB, 2023
Petani disarankan gunakan pupuk organik saat kuota pupuk subsidi terbatas
10 August 2021 14:30 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017