Mereka selain melakukan orasi juga menyanyikan lagu-lagu kebanggaan suporter, menyalakan kembang api, dan menggelar sejumlah poster yang intinya memboikot dan menolak Inter Island Cup diadakan di Kota Solo.

Selain itu, para suporter juga membawa keranda mayat bertuliskan "Mati Nurani Sepak Bola Negeri ini".

Bahkan, sejumlah spanduk juga dibentangkan, antara lain bertuliskan "Kami tahu anda bukan Amatir dan Profesional", "Jangan Berpesta di Rumah Kami, Karena Pasoepati sedang Berkabung", "Bola Kamu Jadikan Politik, sedangkan Kami TIdak".

Sekjen Pasoepati Solo Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya memboikot diselenggarakan turnamen Inter Island Cup di Solo.

"Kami sedang berduka karena persepakbolaan Indonesia akan dikenai sanksi, tetapi mereka justru berpesta mengadakan turnamen di Solo," katanya.

Oleh karena itu, Pasoepati secara resmi memboikot penyelenggaraan turnamen di Solo tersebut.

Pihaknya berharap semua anggot tidak berada di areal Stadion Manahan selama pertandingan.