Pantauan yang dilakukan Minggu menunjukkan, hama keong emas menyerang areal persawahan di Desa Penggalang dan Karangsari, Kecamatan Adipala, serta Desa Kuripan Lor, Kecamatan Kesugihan.

Kiman, salah seorang petani di Desa Penggalang mengatakan, hama keong emas menyerang tanaman padi berusia satu hingga empat minggu.

"Kami sangat kerepotan mengatasi serangan keong emas karena hama ini menyerang batang padi hingga patah dan akhirnya rusak," katanya.

Menurut dia, berbagai upaya untuk mengatasi serangan hama keong emas ini telah dilakukan. Tetapi hingga saat ini belum membuahkan hasil.

"Saya telah mencoba cara manual dengan memunguti keong maupun menyemprotkan obat pembasmi keong, namun hama ini tetap bermunculan," katanya.

Menurut dia, hama keong emas selalu datang setiap kali terdapat genangan air di sawah pascahujan lebat.

Wagino, petani lainnya mengaku telah dua kali menanam ulang tanaman padi yang rusak akibat serangan hama keong emas. Menurut dia, bibit padi tersebut dibeli dari petani desa lain karena di desa ini sudah tidak ada lagi yang menyemai benih.

"Tanaman padi yang rusak saya cabut dan diganti dengan bibit yang dibeli dengan harga Rp15 ribu per 'bawang', satu bawang berisi 20 ikat," katanya.