Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutupo, di Magelang, Minggu, mengatakan, uji coba kain penutup untuk melindungi stupa dari abu Merapi tersebut berlangsung sejak Kamis (10/1) dan akan dibuka kembali pada Senin (14/1).

"Senin (14/1) sekitar pukul 09.00-10.00 WIB, kain penutup tersebut akan dibuka lagi," katanya.

Ia mengatakan, dalam uji coba tersebut tidak semua stupa ditutup agar pengunjung tetap bisa menyaksikan stupa.

Marsis menyebutkan, stupa yang ditutup yakni stupa induk, stupa deret atas ada 16 dan deret tengah sebanyak 24 stupa.

Selain sebagai simulasi menghadapi ancaman hujan abu Gunung Merapi, menurut dia pemasangan kain tersebut juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pengunjung.

"Kain tarpaulin itu menutup stupa beberapa hari, terutama Sabtu dan Minggu dengan jumlah pengunjung lebih banyak sehingga mereka tahu bahwa stupa itu dilindungi, apalagi jika terjadi bencana Merapi," katanya.

Ia menuturkan, pembuatan kain penutup dari bahan tarpaulin dilakukan oleh ahli dari Jepang. Anggaran pembuatan kain ini bersumber dari ABPN Perubahan 2012 senilai Rp200 juta.

Kain penutup terbesar adalah yang menutup stupa induk dengan diameter mencapai 9,90 meter dan tinggi sekitar tujuh meter.