Karikatur Djoko Susilo Raih Rp50 Juta Anugerah Adinegoro
Selasa, 22 Januari 2013 15:43 WIB
Dewan juri terdiri atas Pramono R. Pramoedjo (karikaturis), Dolorosa Sinaga (pematung, dosen Institut Kesenian Jakarta/IKJ), dan Mudji Sutrisno SJ (tokoh masyarakat/pastor, budayawan, dosen) dalam sidang juri di Jakarta, Senin (21/1) menetapkan karikatur dari Djoko Susilo menang menyisihkan 44 karya lain, demikian keterangan pers dari PWI Pusat, Selasa.
Sejumlah karya karikatur yang diseleksi itu berasal dari kiriman para peserta atas seluruh karya yang disiarkan media massa Indonesia sejak Januari hingga 30 November 2012.
Terdapat dua karya yang diunggulkan oleh para juri, yaitu â€Suntikan Moral†karya Djoko Susilo (Suara Merdeka) dan â€Studi Banding†karya Jitet Kustana (Kompas). Kedua karya tersebut memiliki perspektif yang berbeda, yaitu mengingatkan tentang nasionalisme, humanisme, serta hukum dan keadilan.
â€Suntikan Moral†menang dengan nilai 255 dari juri. Karikatur tersebut menggambarkan Gedung MPR/DPR yang mendapat suntikan infus bertuliskan â€moralâ€.
Dolorosa Sinaga mengemukakan, kekuatan karikatur Djoko ada pada dua objek yang menjadi kekuatan renungan, yaitu infus moral dan "Gedung DPR".
Adapun Ketua Dewan Juri, Pramono R. Pramoedjo, menyatakan: "Karikatur ini kuat karena sederhana, menohok masalah, lugas dalam ekspresi bahwa infus moral perlu disuntikkan ke tubuh wakil rakyat."
Sedangkan, Romo Mudji Sutrisno menilai, “Karikatur ini mampu menunjukkan realitas RI sekarang, yaitu sumber masalah pokok pada kita semua berakar pada demoralisasi, maka kita butuh suntikan moral untuk DPR dan kita semua."
Secara umum Astrid B. Soerjo, pengurus PWI Pusat dan juga putri tokoh pers nasional Adinegoro (alm) memberi komentar bahwa sama seperti tahun lalu, hampir semua karya karikatur yang masuk menampilkan suasana yang muram, kurang menyajikan suasana humor atau memotivasi masyarakat.
Anugerah Jurnalistik Adinegoro diberikan setiap tahun oleh PWI dalam rangka penyelenggaraan Hari Pers Nasional. Nama Anugerah Adinegoro mengabadikan nama tokoh pers nasional Djamaludin Adinegoro (14 Agustus 1904 – 8 Januari 1967).
Adinegoro semasa muda mengenyam pendidikan jurnalistik di Munchen (Jerman) dan Amsterdam (Belanda), kemudian kembali ke Tanah Air pada tahun1931 serta menjadi Pemimpin Redaksi Pandji Poestaka dan kemudian Pemimpin Redaksi Pewarta Deli.
Pada tahun 1951 Adinegoro ikut berperan dalam pengambilalihan pimpinan bekas kantor berita Belanda (Aneta),
yang kemudian diubah menjadi Pers Biro Indonesia-Aneta (PIA). Presiden Soekarno pada 1962 menyatukan Kantor Berita ANTARA dan PIA menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, dan Adinegoro hingga akhir hayatnya bekerja di lembaga ini.
Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pakar hukum: Vonis Djoko Tjandra merupakan peringatan bagi penegak hukum
06 April 2021 13:01 WIB, 2021
Usai divonis 4 tahun bui, Irjen Napoleon Bonaparte: Apa perlu saya goyang "TikTok"
10 March 2021 16:53 WIB, 2021
MAKI serahkan bukti identitas rinci "king maker" kasus Djoko Tjandra ke KPK
23 February 2021 15:47 WIB, 2021
Jaksa Pinangki terbukti lakukan pencucian uang senilai Rp5,253 miliar
08 February 2021 19:41 WIB, 2021
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017