"Satu orang imigran baru menjalani perawatan di RSUD Cilacap karena menderita gejala tifus dan dehidrasi," katanya, di Cilacap, Jumat.

Menurut dia, imigran asal Srilanka tersebut mengeluh sakit perut sehingga dibawa ke tempat praktik dokter umum.

Akan tetapi berdasarkan pemeriksaan dokter, kata dia, imigran tersebut diketahui menderita gejala tifus dan dehidrasi sehingga harus mendapat perawatan di RSUD Cilacap.

Ia mengatakan dua imigran lainnya telah lebih dulu dirawat di RSUD Cilacap sejak dievakuasi petugas gabungan dari perairan selatan Pulau Nusakambangan.

"Bahkan, bapak dari anak yang dirawat di RSUD, kemarin jatuh pingsan saat menunggu anaknya, sehingga dia harus ikut menjalani perawatan. Dengan demikian anak berusia empat tahun itu ditunggu oleh pamannya," kata dia tanpa menyebut nama imigran yang menunggu maupun baru dirawat di RSUD Cilacap.

Disinggung mengenai kapan imigran asal Srilanka tersebut akan dibawa ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Semarang, dia mengatakan pihaknya masih menunggu kedatangan petugas dari "International Organization for Migration (IOM)" dan kesehatan imigran asal Srilanka ini pulih.

"Kami sudah berkoordinasi dengan IOM, namun hingga siang ini belum datang juga," katanya.

Seperti diwartakan sebelumnya, sebuah kapal kayu yang mengangkut 25 imigran mengalami kecelakaan laut di perairan selatan Pulau Nusakambangan dalam perjalanan menuju Pulau Kokos, Australia, hingga akhirnya penumpangnya dievakuasi oleh petugas gabungan dari Cilacap dan dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Nusakambangan, pada Senin (28/1) malam.