"Saya merasa tetap terhormat dan tetap punya jati diri karena saya memiliki karakter untuk kritis terhadap situasi dan rezim yang tidak terlalu lurus. Ketika saya di PAW, saya tetap bangga karena saya tidak kehilangan kehormatan, yang hilang hanya jabatan," kata Gus Choi pada jumpa pers di Gedung Nusantara III DPR di Jakarta, Jumat.

Dia menyatakan telah kehilangan keanggotaannya di PKB karena kritis terhadap partainya sendiri.

"Yang hilang juga keanggotaan saya di partai yang ikut saya dirikan. Rezim PKB yang sekarang, memecat saya dari keanggotaan. Kalau saya dipecat dari DPR otomatis saya harus dipenggal dari akar, yaitu dari keanggotaan di partai," katanya lagi.

Gus Choi menegaskan tidak melakukan kesalahan apapun. "Kesalahan moral tidak ada, KKN tidak, mangkir juga tidak. Saya bahkan salah satu yang aktif ikut rapat di DPR, kalau memang teman-teman memantau," katanya.

Dia tahu partainya memecatnya karena dia dinilai jarang datang ke kantor PKB. "Jadi, kalau alasan saya dipecat karena saya tidak pernah ke kantor ya itu alasan yang dibuat-buat," katanya.

Dia malah menduga dia dipecat dari PKB karena dianggap sering mengkritik partai itu. Meski dipecat, dia berharap partai yang telah ditinggalkannya menjadi lebih baik di masa depan.

"Untuk selanjutnya, saya serahkan kepada publik untuk menilai," katanya.

Effendi Choiri dan Lily Wahid diberhentikan sebagai anggota DPR seteleh sebelumnya menerima surat Pergantian Antar Waktu (PAW) dari DPP PKB.