Elevasi Waduk Cengklik di Bawah Normal
Sabtu, 18 Mei 2013 16:25 WIB
Warga beraktivitas di Waduk Cengklik, Boyolali, Jateng, Rabu (20/3). Pemerintah menganggarkan dana Rp15 Miliar untuk pengerukan sedimen dan rehabilitasi waduk peninggalan Belanda yang menopang pertanian di Boyolali bagian utara itu. FOTO ANTARA/Andik
Tingkat elevasi air Cengklik dalam kondisi normal setinggi 142,60 meter dpl, sehingga pintu air untuk irigasi pertanian sedikit ditutup atau diturunkan, kata petugas Balai Pengelola Sumber Daya Air Bengawan Solo Sutarmo, di Boyolali, Sabtu.
Ia mengatakan dengan diturunkan pintu air waduk tersebut, sehingga debitnya untuk irigasi pertanian menurun sekitar 40 persen dibanding sebelumnya.
"Debit air waduk untuk irigasi sebelumnya 766 liter per detik kini diturunkan menjadi 308 liter per detik. Hal ini, untuk penghematan cadangan air," katanya.
Menurut dia, volume air waduk dalam kondisi elevasi normal yakni mencapai 9.157.480 meter kubik, sedangkan saat ini, hanya sekitar 7.185.650 meter kubik (elevasi 141,89 meter dpl) atau cadangan dinilai masih aman.
Ia menjelaskan, air Waduk Cengklik dengan luas lahan total sekitar 306 hektare dan permukaan airnya sekitar 300 hektare memang untuk kebutuhan irigasi pertanian di dua kecamatan di Boyolali.
"Air irigasi memang kini sedang dibutuhkan oleh para petani, pada musim tanam II bulan Mei ini. Mereka kini sedang mengolah tanah MT II dengan menanam tanaman padi," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Berkas kasus pembalakan di Waduk Jatibarang dilimpahkan ke pengadilan
06 October 2023 19:21 WIB, 2023
Petani di Kudus mulai tanam padi menyusul adanya suplai air dari waduk
21 September 2023 8:11 WIB, 2023
Polrestabes Semarang tangani pembalakan ratusan pohon di Waduk Jatibarang
18 July 2023 18:54 WIB, 2023