Konflik Nduga, Legislatif-Eksekutif Diminta Redam
Rabu, 5 Juni 2013 9:11 WIB
"Kami minta DPRD (Legislatif,red) dan Bupati Kabupaten Nduga (EKsekutif) segera redam konflik yang sedang terjadi, tinggalkan dulu kepentingan masing-masing karena rakyat yang ada saat ini telah dan sedang menjadi korban," kata Sekertaris Jenderal Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Nduga Se-Indonesia (IPMNI) Ronald Lokbere di Jayapura, Papua, Rabu.
Ronald menjelaskan bahwa asal muasal konflik yang tengah terjadi di Nduga dimulai dari rapat koordinasi penetepan daerah pemilihan (Dapil), penetapan daftar pemilih tetap (DPT) dan penetapan jumlah kursi DPRD Kabupaten Nduga periode 2014-2019 pada 23 Maret 2013 di salah satu hotel ternama di Kabupaten Jayawijaya yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Nduga.
Rapat koordinasi tersebut membahas perubahan jumlah distrik, Dapil, DPT dan jumlah kursi DPRD yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Nduga. Sementara sebelumnya, Kabupaten Nduga memiliki delapan distrik, dua dapil, 53.701 warga yang masuk dalam DPT dan 20 kursi legislatif.
"Pihak Eksekutif mengusulkan pada Pemilu yang akan datang telah terjadi perubahan dengan jumlah distirk yang telah dimekarkan dari delapan buah menjadi 32 buah, dua Dapil menjadi tiga Dapil, 53.701 DPT menjadi 119.964 DPT dan 20 kursi legislatif menjadi 25 kursi legislatif," katanya.
Namun usulan tersebut yang dihadiri oleh ketua DPRD dan Bupati Kabupaten Nduga tidak diterima oleh sejumlah anggota DPRD setempat yang dipimpin oleh Ronald Kelnea dan Paulus Ubruangge karena menilai rapat koordinasi tersebut dengan berbagai pembahasan terkait perubahan/pemekaran jumlah distrik, Dapil, DPT, dan jumlah kursi dewan belum ada landasan hukumnya.
"Menurut Bapak Ronald Kelnea dan kawan-kawan pada Pemilu 2014 sebaiknya menggunakan format lama sebelum ada perubahan jumlah distrik, Dapil, DPT dan jumlah kursi dewan karena belum mempunyai landasan hukum yang jelas. Sementara Bupati Kabupaten Nduga mendukung KPU setempat untuk perubahan data jumlah distrik dan lainya," katanya.
Karena tidak ada titik temu dari rapat koordinasi tersebut berujung pada keributan atau kericuhan antara dua kubu (pihak Legislatif/DPRD dan pihak Eksekutif/kelompok Bupati dan KPU Nduga,red), sehingga Kepala Bagian Tata Usaha Kabupaten Nduga Yustinus Gwijangge terkena benda tajam dan tidak tertolong untuk diselematkan setelah dilarikan ke rumah sakit setempat.
"Setelah ada yang jadi korban dalam rapat koordinasi tersebut, pada 24 dan 25 Maret 2013 terjadi konflik atau perang suku di Kampung Yilekma yang berujung pada ratusan orang luka-luka, puluhan rumah terbakar dan seorang dikabarkan tewas," katanya.
Konflik atau perang suku itu sudah diupayakan untuk dilakukan perdamaian yang dipimpin oleh Waka Polda Papua Brigken Pol Paulus Waterpauw, Bupati dan wakil bupati Kabupaten Jayawijaya, Dandim 1702, Danyon 756/WMS, Kapolres Jayawijaya, Bupati Kabupaten Nduga dan kubu yang bertikai.
"Tetapi berbagai upaya perdamaian tersebut tidak berhasil. Gubernur Papua juga telah berusaha untuk mendamaikan hingga konflik ini dibawa ke Jakarta untuk dibahas bersama ke Dirjen Otda Kemendagri tapi tidak juga menemui titik temu antara kedua kubu yang bermasalah terkait perubahan data jumlah distrik, Dapil, DPT dan kursi di DPRD," katanya.
Belum adanya kata damai, pada 29 Mei 2013 di Sentani, Kabupaten Jayapura salah seorang anggota DPRD Kabupaten Nduga tewas terbunuh yang diduga bagian dari rangkaian masalah di daerah tersebut.
"Untuk itu, kami minta kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Nduga segera tinggalkan konflik yang kalian lakukan, dan fokus pada penyelesaianya. Saat ini masyarakat Nduga yang jadi korban, pelajar dan mahasiswa juga mulai terkotak-kotak. Tolong segera perhatikan masalah ini," pintanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pesawat Susi Air dibakar, nasib pilot dan penumpang belum diketahui
07 February 2023 14:20 WIB, 2023
DPR Desak Pemerintah Bertindak Tangani Kematian Puluhan Balita di Nduga
02 December 2015 12:39 WIB, 2015
Kapolda: Dugaan Sementara Kematian 56 Warga Nduga Akibat Terserang Pneumonia
26 November 2015 11:18 WIB, 2015
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017