Informasi dari Dispen Kormar kepada ANTARA di Surabaya, Selasa, menyebutkan latihan bersama itu dibuka Asisten Operasi Komandan Korps Marinir (Asops Dankormar) Kolonel Marinir Purwadi mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington.

Latihan bersama bertajuk "Lantern Iron 13-1" itu melibatkan 77 prajurit yakni 66 prajurit Batalyon Taifib-1 Marinir dan 11 prajurit US MARSOC.

"Situasi global menuntut kesiapan Korps Marinir secara optimal, khususnya keamanan maritim," kata Komandan Korps Marinir dalam amanatnya yang dibacakan Asops Dankormar.

Untuk mencapai tingkat kesiapan yang optimal, prajurit Korps Marinir yang profesional dituntut untuk memiliki standar tertinggi dalam hal teknik dan taktik guna menangani berbagai situasi yang berkembang.

"Dengan pelaksanaan latihan Lantern Iron 13-1 itu, maka semua tuntutan dapat terpenuhi, apalagi latihan kali ini memfokuskan pada permasalahan pertempuran di darat dan di laut yang mulai dari perencanaan sampai pelaksanaannya," katanya.

Dalam latihan bersama itu, kedua belah pihak akan dapat saling bertukar pengetahuan, khususnya materi kemampuan Intai Amfibi, perang hutan, dan sniper melalui metode teori hingga praktik di lapangan.

"Melalui latihan tersebut, saya harapkan penguasaan materi akan dapat lebih meningkat, meskipun materi-materi tersebut bukan hal yang baru, tapi persahabatan dengan pihak lain itu juga penting, termasuk dalam bidang militer," kata Komandan Korps Marinir.

Sementara itu, Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Edy Cahyanto mengatakan tujuan latihan "Lantern Iron 13-1" itu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta menjalin kerja sama/persahabatan dengan prajurit US MARSOC.

"Materi latihan meliputi teori di kelas dan praktik di lapangan. Untuk teori di kelas meliputi pertolongan pertama korban perang (Medical/Tactical Combat Casualty Care), dan identifikasi serta tindakan terhadap bahan peledak (Demolition Identification dan reaction)," katanya.

Untuk praktik di lapangan, materinya meliputi menembak sniper, operasi renang rintis (scout swimmer operation), raid amfibi, pengintaian pantai (beach landing technique), "jungle and sea survival" dan berganda (full mission profile).

"Latihan Bersama `Lantern Iron 13-1` itu menggunakan daerah latihan di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran untuk materi teori dan menembak, sedangkan untuk materi lainnya dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Lampon Banyuwangi," tambahnya.