"Tidak pernah ada `deal` dengan pihak Demokrat. Penayangan acara konvensi itu adalah lebih semata-mata karena ada nilai beritanya yang tinggi," kata Farhat di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Rabu.

Dirut TVRI mengatakan pihaknya memberikan kesempatan yang sama kepada setiap partai untuk dapat ditayangkan di televisi publik yang dipimpinnya. Dengan begitu, setiap partai politik peserta Pemilu 2014 memiliki peluang yang sama untuk muncul di TVRI.

"TVRI sudah menjadi media pemilu. Kami memberi kesempatan yang sama kepada semua parpol. Tidak ada Undang-Undang yang dilanggar," kata dia.

Hal itu dipertegasnya dengan mengatakan tidak pernah ada aliran dana dari Demokrat ke TVRI ataupun kepada dirinya terkait penayangan konvensi partai berkuasa tersebut.

Meski begitu, dia justru belum bisa menjawab sejumlah pertanyaan wartawan mengenai konsep acara yang akan dipersiapkan untuk memberikan kesempatan setiap parpol muncul di TVRI.

"Nantinya kami akan siapkan konsepnya. Selain itu, kami akan berikan kesempatan kepada setiap partai," kata dia.

Sementara itu, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Rahmat Arifin menyarankan agar TVRI lebih proporsional dalam menayangkan acara partai.

"Seharusnya televisi tersebut menayangkan kegiatan dari seluruh partai peserta pemilu dengan setara. Jika tidak seperti itu, lebih baiknya LPP tidak menayangkan satupun acara dari partai," katanya.