Eva: Vote Getter Kalangan Artis Masih Memikat
Senin, 9 Desember 2013 21:36 WIB
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Eva Kusuma Sundari. (Ilustrasi: ANTARA Jateng/Kliwon)
"Vote getter dari kalangan artis masih memikat meski tidak sebesar dulu karena kepopuleran saja tidak cukup," kata Eva yang juga calon tetap anggota DPR RI periode 2014--2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI ketika dihubungi dari Semarang, Senin malam.
Anggota Komisi III (Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Keamanan) DPR RI menyatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan seberapa besar peran artis sebagai "vote getter" pada pemilu mendatang.
Eva berpendapat bahwa pemilih sudah memperlakukan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD seperti pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) dan pemilihan kepala desa (pilkades) sehingga harus "memberi" sesuatu.
"Pemilih pragmatis, jadi pilihannya harus ngasih 'suvenir' atau banyak ketemu pemilih. Tidak lagi bisa mengandalkan kepopuleran semata," katanya.
Menyinggung asumsi bahwa suara rakyat miskin bisa dibeli dalam pemilu, menurut peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. R. Siti Zuhro, M.A., khususnya caleg yang malas dan hanya mengandalkan tenar dan atau yang punya uang, senang menempuh cara tersebut.
"Idealnya institusi parpol membangun kualitas sistem pengaderan untuk menghasilkan kader-kader dan politikus-politikus yang andal yang bisa disiapkan sebagai calon pemimpin unggulan," kata Prof. Wiwieq, sapaan akrab R. Siti Zuhro.
Oleh karena itu, Eva memandang perlu ada perbaikan rekrutmen dan "capacity building" (peningkatan kapasitas) kepada kader-kader partai politik sehingga tugas dan fungsinya di parlemen bisa diwujudkan.
Pewarta : Kliwon
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017