Inalum Bukan Masalah untuk Indonesia-Jepang
Kamis, 19 Desember 2013 15:52 WIB
Rachmat Gobel (ANTARA/Yudhi Mahatma)
"Hubungan kedua negara akan baik-baik saja. Inalum itu perihal bisnis dan dapat diselesaikan dengan baik," kata Rachmat yang juga CEO Panasonic itu saat jumpa pers di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Inalum merupakan proyek kerjasama Indonesia-Jepang dengan masa operasional 30 tahun mulai 1 November 1983-31 Oktober 2013 sesuai "Master Agreement" Proyek Asahan.
Porsi kepemilikan saham beberapa kali mengalami perubahan hingga terakhir adalah 41,13 persen dimiliki pemerintah dan 58,87 persen dikuasai investor Jepang.
Pada awal bulan ini pemerintah telah membeli keseluruhan saham Inalum.
Menurut Rachmat, Jepang telah berdiri di sisi Indonesia jauh sebelum negara lain membuka kerjasama bilateral dengan Indonesia.
Hubungan Jakarta-Tokyo telah dimulai sejak 1958 atau hingga kini telah berlangsung selama 55 tahun.
"Hubungan itu tidak sekedar terkait perihal ekonomi saja tapi juga lebih dekat yaitu hati ke hati rakyat dan negara di antara kedua bangsa," kata Rachmat yang baru saja menerima ANTARA Achievement Award (AAA) sebagai tokoh yang mampu menjembatani hubungan baik Indonesia-Jepang.
Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Luthfi: Kebijakan publik bukan sekadar angka tapi sentuh dimensi kemanusiaan
22 November 2024 0:48 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Sedekah Sampah Memotivasi Masyarakat lebih Mencintai Lingkungan dan Beramal
12 February 2017 14:35 WIB, 2017
Emil: Subuh Waktu Optimal Sampikan Pesan, Karena Otak Manusia belum Termanipulasi Hal Negatif
12 February 2017 14:29 WIB, 2017
Ketinggian Air Bendung Katulampa Naik Namun Masih Siaga Tiga Banjir
12 February 2017 14:06 WIB, 2017
Istiqlal Tak Mampu Tampung, Lautan Massa 112 Meluap ke Lapangan Banteng
11 February 2017 12:30 WIB, 2017