Witono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov PSTI Jateng usai membuka kejuaraan provinsi (kejurprov) ke-9 sepak takraw Jawa Tengah di Semarang, Kamis, mengatakan, dirinya menyatakan kesiapannya untuk memimpin kembali induk organisasi olahraga sepak takraw di Jateng periode empat tahun mendatang.

Tetapi, lanjut dia, semuanya diserahkan kepada mekanisme yang ada. "Saya siap tetapi mekanisme diserahkan kepada aturan yang ada dan terbuka," katanya.

Pengprov PSTI Jawa Tengah dijadwalkan menggelar Musyawarah olahraga provinsi (Musprov) untuk memilih ketua umum periode 2013-2017 di Semarang, Minggu (29/12).

Ketika ditanya adanya 18 kabupaten/kota (pengurus cabang olahraga) di Jateng yang memberikan dukungan kepada dirinya untuk memimpin kembali organisasi olahraga sepak takraw di Jateng, dia mengatakan, itu sah-sah saja.

Menurut dia, tantangan cabang olahraga sepak takraw Jawa Tengah ke depan semakin berat apalagi Jateng menargetkan untuk menjadi juara umum pada PON XIX/2016 Jabar. "Kami memang sempat merosot peringkatnya pada PON XVIII/2012 Riau yaitu hanya menempati urutan kedua setelah pada PON XVII/2008 Kalimantan Timur menjadi juara umum," katanya.

Makanya, kata dia, pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Jawa Barat mendatang, Jateng menargetkan untuk kembali menjadi juara umum.

"Sekarang ini persaingannya sangat ketat antara Jateng, Riau, dan tuan rumah Jabar makanya tantangan Jateng ke depan semakin berat," katanya menegaskan.

Ia menambahkan, melalui kejuaraan provinsi ini diharapkan muncul bibit-bibit unggul yang nantinya bisa menjadi kekuatan utama Jateng pada PON 2016 di Jabar.

"Kami berharap melalui kejuaraan ini masing-masing kabupaten/kota bisa memberikan kontribusi untuk Jawa Tengah," katanya.

Di samping itu, lanjut dia, melalui kejuaraan ini juga diharapkan olahraga sepak takraw bisa merata di semua daerah di Jateng mengingat selama ini hanya terkonsentrasi pada beberapa daerah seperti Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Banyumas. "Bahkan daerah asal saya yaitu Kabupaten Pati belum ada dan tidak ikut pada kejuaraan ini makanya ini menjadi tantangan ke depan," katanya.

Kejuaraan provinsi sepak takraw ini diikuti 20 tim putra dan 16 tim putri dari 18 kabupaten/kota di Jateng. Ke-18 daerah tersebut seperti Salatiga, Purbalingga, Kabupaten Magelang, Temanggung, Batang, Purworejo, Tegal, Brebes, Cilacap, Demak, Kota Semarang, Kendal, Jepara, Surakarta, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pekalongan.

Kejuaraan yang memakai sistem gugur ini mempertandingkan dua nomor yaitu nomor regu putra-putri serta nomor double even putra-putri dengan memperebutkan total hadiah Rp10 juta dan berlangsung dua hari yaitu 26-27 Desember 2013.