Ratusan Peserta Ikuti Pelatihan Nasional Perisai Diri
Jumat, 18 November 2016 06:20 WIB
Budi Murtono selaku ketua panitia, di Solo, Kamis, mengatakan, "Kami sudah menerima pendaftaran perwakilan dari 12 provinsi di Indonesia, antara lain dari Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Kalimantan."
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan sebagai ajang silaturahmi antara pelatih, dan pendekar Perisai Diri, serta pertukaran informasi dan pengalaman para pesilat.
"Pelatihan ini, merupakan agenda tahunan Kelatnas Indonesia Perisai Diri," katanya.
Didik Ahmadi selaku Ketua II Bidang Kepelatihan dan Pembinaan Prestasi PP Perisai Diri mengatakan kegiatan tersebut juga ajang evaluasi terhadap tehnik silat Kelatnas Perisai Diri Indonesia dalam beradaptasi perubahan zaman dan perkembangan pertandingan.
Rencananya kegiatan tahunan itu dibuka oleh Pendekar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Paku Alam X Yogyakarta di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jumat (18/11) malam.
Selain itu, kata dia, acara pembukaan akan dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Kelatnas Perisai Diri, Dwi Soetjipto yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina, dan pendekar Awang Faroek Ishak yang menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur.
Didik mengatakan dalam perkembangan zaman pola hidup pesilat Perisai Diri harus dibekali berbagai hal, sehingga materi latihan dari pelatihan pernafasan, teknik silat hingga belajar pola hidup sehat terutama pada konsumsi makanan.
Menurut dia, peserta latihan tingkat nasional tersebut akan mempelajari perkembangan pertandingan atau kompetisi pencak silat dengan melakukan penyegaran wasit juri. Kemajuan dan prestasi atletnya dalam kompetisi, maka pelatihan teknik dilakukan dengan versi peraturan Perisai Diri dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), serta teknis pola kesehatan makanan.
Kendati demikian, Didik berharap dengan pelatihan tersebut banyak berinovasi dalam kemajuan perkembangan pencak silat sebagai olahraga bela diri dan budaya Bangsa Indonesia yang disegani negara lain di Dunia.
Bahkan, kata dia, teknik yang didapat setelah pelatihan dapat terimplementasi di lapangan atau baik di kompetisi maupun perilaku keseharian, sesuai sifat manusia berbudi pekerti yang luhur.
"Peserta juga mampu membangun jiwa dan tubuh yang sehat kepada masyarakat sejak usia dini hingga berusia lanjut," katanya.
Pihaknya sebenarnya akan menggelar pelatihan pendekar, pelatih dan wasit-juri tingkat internasional. Namun, karena persiapan dan waktunya yang mendesak akhirnya tingkat nasional saja.
"Kami jika tingkat internasional akan mengundang negara lain seperti Australia dan Amerika Serikat, karena anggota atau pendekat Perisai Diri sudah ada di banyak negara," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024