Prof. Wiwieq: Terdapat Lima Golongan Pemilih
Minggu, 29 Desember 2013 16:34 WIB
Profesor Wiwieq, sapaan akrab Prof. R. Siti Zuhro, M.A., Ph.D.. (Ilustrasi: ANTARA Jateng/Kliwon)
"Dalam hal memilih masyarakat menunjukkan perilakunya yang khas yang bisa digolongkan dalam lima klasifikasi, di samping 'vote buying' juga terdapat pemilih tradisional," kata Prof. Wiwieq, sapaan akrab Prof. R. Siti Zuhro, M.A., Ph.D. ketika dihubungi dari Semarang, Minggu.
Tiga golongan lainnya, lanjut Prof. Wiwieq, pemilih cerdas yang memilih berdasarkan pertimbangan rasional dan kritis; pemilih yang memilih karena afiliasi partai; dan pemilih yang memilih karena alasan etnisitas.
Menjawab pertanyaan mengenai seberapa besar budaya paternalisme memengaruhi pemilih pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, alumnus Curtin University, Perth, Australia itu mengemukakan bahwa secara umum nilai-nilai patronase dan/atau patrimonialisme di Indonesia belum terkikis habis.
Menurut Prof. Wiwieq yang juga dosen tetap pada Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Riau, nilai-nilai tersebut dipraktikkan di birokrasi dan partai politik.
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember, Jawa Timur, itu mencontohkan sistem rekrutmen di partai cenderung sangat "top down", mengedepankan senioritas, serta kurang transparan dan akuntabel. Demikian juga di birokrasi.
Namun, kata Prof. Wiwieq, dengan mempertimbangkan kelima kecenderungan pemilih tersebut, faktor paternalisme cenderung memudar atau tidak cukup berpengaruh dalam menentukan caleg pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 2014.
"Meskipun secara umum yang terbaca seperti itu, untuk daerah-daerah tertentu yang mempraktikkan dinasti politik atau politik kekerabatan, nuansa paternalisme masih relatif terasakan," katanya.
Pewarta : Kliwon
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017