Gita Wirjawan Mundur, Tunggu Keputusan Presiden
Jumat, 31 Januari 2014 13:11 WIB
"Semua masih menunggu keputusan presiden, untuk pelaksana tugas juga masih menunggu keputusan presiden," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, setelah mendampingi Wirjawan, dalam jumpa pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat.
Wirjawan menjadi salah satu kandidat menuju kursi kepresidenan pada Pemilu 2014 nanti, melalui jalur konvensi Partai Demokrat. Salah satu pejabat negara dan peserta konvensi Partai Demokrat yang terlebih dulu mengundurkan diri adalah mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Djalal.
Krisnamurthi mengatakan, dengan pengunduran diri Wirjawan secara efektif mulai 1 Februari 2014, secara otomatis mandat dikembalikan ke presiden, namun, semua kebijakan yang telah dibuat Wirjawan masih akan terus berjalan.
Dengan Wirjawan mundur, tidak otomatis Krisnamurthi menjadi menteri perdagangan hingga akhir masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II pada 20 Oktober tahun ini.
"Kebijakan yang sudah dibuat Pak Gita akan berjalan terus, saya kira Kementerian Perdagangan sebuah institusi yang terus berjalan, tidak perlu khawatir," kata Krisnamurthi.
Dalam pernyataannya kepada pers tentang pengunduran diri itu, Wirjawan menyatakan, "Saya mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai menteri perdagangan."
Langkah untuk memilih berhenti sebagai menteri perdagangan yang efektif mulai 1 Februari 2014 itu, kata dia, dikarenakan dia ingin lebih fokus untuk mengikuti konvensi Partai Demokrat.
Menurut dia, pengunduran diri itu didasari dari kesadaran diri tentang besaran konflik kepentingan jika dia memilih terlibat secara penuh dalam proses politik, terutama dalam konvensi itu.
Dia salah satu dari 11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang juga diikuti Menteri BUMN, Dahlan Iskan, Ketua DPR, Marzuki Alie, dan Rektor Paramadina, Anies Baswedan.
Semasa karir profesionalnya, Wirjawan pernah menjadi Presiden Direktur JP Morgan Indonesia (2006-2008) kemudian mendirikan perusahaan kapital sendiri, Ancora (2008). Pada 2009 dia menjabat sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Oleh Yudhoyono, dia dilantik menjadi menteri perdagangan pada 2011 menggantikan Mari Pangestu, yang pindah pos di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang sebelumnya dijabat Jero Wacik, juga salah satu petinggi Partai Demokrat yang berkuasa.
Yang terakhir ini sejak 2009 pindah pos ke Kementerian ESDM, menggantikan Purnomo Yusgiantoro, yang juga bergeser memimpin Kementerian Pertahanan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017