"Pusat tekanan diketahui antara 2-3 kilometer di bawah Gunung Kelud dan itu dia (magma) terus berusaha naik," kata Pelaksana Tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Gede Suantika yang ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud, Desa Sugihwaras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengatakan jumlah kegempaan terutama vulkanik dangkal semakin lama semakin tinggi. Ketinggian diketahui selama empat hari terakhir.

Pada Rabu (13/2), pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, gempa vulkanik dalam mencapai 39 kali, gempa vulkanik dangkal 208 kali, gempa low frequency 86 kali, serta suhu air yang mencapai 57,7 derajat celcius.
Sementara pada 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, gempa vulkanik dalam 83 kali, gempa vulkanik dangkal 245 kali, gempa low frequency mencapai 65 kali, dan suhu turun menjadi 57,4 derajat celcius.

Pihaknya menyebut, jarak magma bisa keluar hanya sekitar 0,5 kilometer sampai 1 kilometer saja, namun apakah erupsi nantinya bersifat eksplosif atau efusif lagi, ia belum mengetahui.

"Erupsi itu ada dua tipe, letusan atau leleran lava. Yang berbahaya itu letusan," katanya.

Ia mengatakan, melihat kegempaan terutama gempa vulkanik dangkal, bisa jadi erupsi semakin cepat terjadi. Selain itu, suhu kawah juga sudah di atas normal dan terlihat terus naik. Suhu puncak saat erupsi bisa mencapai 70 derajat celcius.

Berdasarkan pengalaman, kata dia, erupsi bisa terjadi sampai hitungan bulan, yang ditandai dengan semakin tingginya gempa vulkanik dangkal. Saat ini, gempa itu masih bisa dihitung, sementara jika benar-benar terjadi erupsi, kegempaan sudah tidak bisa dihitung lagi dan bisa mengarah ke gempa tremor.

Sementara itu, aktivitas warga di sekitar kaki Gunung Kelud masih seperti biasanya, tetap berladang, panen, ataupun aktivitas lainnya. Namun mereka juga sudah berkemas membawa barang yang diperlukan jika Gunung Kelud erupsi. Mereka membawa baju ataupun surat berharga lainnya.

Di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, terdapat 1.200 jiwa, yang semuanya akan siap mengungsi jika Gunung Kelud erupsi. Perangkat desa setempat menyiapkan 31 titik kumpul untuk evakuasi warga.

Di Kabupaten Kediri, ada sekitar 66 ribu jiwa yang harus dievakuasi jika terjadi erupsi pada Gunung Kelud. Mereka adalah warga di empat kecamatan yang terdampak langsung bencana letusan, yaitu dari Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.