BPPTKG ungkap magma Gunung Merapi semakin ke permukaan
Jumat, 20 November 2020 15:17 WIB
"Aktivitas Merapi sampai saat ini tingkatnya masih tinggi, baik kegempaannya, kemudian deformasinya, dan guguran juga masih sering terjadi. Hal ini semakin menunjukkan bahwa magma semakin menuju ke permukaan," katanya di Magleng, Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut kepada pers saat mendampingi kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengunjungi tempat pengungsian Merapi di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi makin tinggi, BPPTKG minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan
Namun, menurut data sampai saat ini, erupsi tidak seperti tahun 2010, diprediksi seperti tahun 2006, kira-kira efeknya seperti itu. Jadi nanti ada kubah lava kemudian ada awan panas.
Ia menyebutkan untuk potensi daerah bahaya karena bukaan kawah itu ada di sisi tenggara maka potensi masih ada di sisi tenggara, namun demikian karena guguran itu beberapa kali terjadi pusatnya ada di sisi barat dan barat laut sehingga kemungkinan potensi juga ada di arah barat dan barat laut.
"Kita sudah menentukan jarak lima kilometer untuk barat, barat laut sampai dengan tenggara itu agar mulai dilakukan kewaspadaan," katanya.
Terkait guguran yang terjadi akhir-akhir ini, katanya, bukan lava baru atau bukan lava pijar. Terjadi guguran ini adalah material-material lama atau sisa-sisa lava yang lama.
"Jadi di atas itu ada lava 98 yang merupakan lava sisa erupsi tahun 1998, kemudian ada juga lava 48 artinya sisa erupsi tahun 1948. Lava-lava itu yang sering terjadi guguran pada saat ini," katanya.
Baca juga: BNPB: Pemerintah bekerja keras jamin keselamatan rakyat dari bencana Merapi
Baca juga: BPBD Jateng siapkan rencana kontingensi terkait pengungsian Merapi
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024