Linda: Perempuan Jadi Solusi Bukan Beban Pembangunan
Jumat, 28 Februari 2014 10:58 WIB
Menneg PP dan Perlindungan Anak, Linda Agum Gumelar. (FOTO ANTARA)
"Perempuan tidak mau menjadi beban pembangunan," katanya pada diskusi "Kebijakan Peningkatan Partisipasi Perempuan Dalam Politik" yang diadakan di Perum LKBN Antara di Jakarta, Jumat.
Linda menyebutkan bahwa program kesetaraan gender merupakan visi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
"Kesetaraan ini adalah bagaimana perempuan dan laki-laki mendapat haknya, mendapat akses, mengawal, dan berpartispasi dalam pembangunan nasional," kata Linda dalam diskusi yang bekerja sama dengan UNDP itu.
Ia mengatakan kesetaraan gender telah dimulai ketika terbit Instruksi Presiden Abdurrahman Wahid nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional.
Linda menyebutkan dalam rancangan pembangunan jangka panjang nasional bahwa program kesetaraan gender berlangsung pada 2000-2025.
"Tahun 2025 kesetaraan gender semua terwujud," katanya.
Ia mencontohkan soal keterwakilan perempuan di parlemen sebesar 30 persen hingga saat ini belum terwujud padahal UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu telah mengamanatkan hal itu.
Namun, katanya, kalau sampai pada calon anggota legislatif, semua partai politik telah menempatkan sedikitnya 30 persen calon anggota legislatifnya dari perempuan.
"Kami tidak mau perempuan 30 persen itu hanya pada calon anggota tetapi harus benar-benar yang jadi, atau terpilih. Kalau sekadar calon hanya calon tetap atau tetap calon, tidak jadi," katanya.
Linda mmencontohan perempuan anggota DPR hasil Pemilu 2009 baru sekitar 18 persen atau 82 orang dari 560 anggota DPR RI.
Sedangkan perempuan anggota MPR sebanyak 20 persen atau 80 orang, perempuan anggota DPD 27 persen atau 73 orang, perempuan anggota DPRD provinsi sebesar 16 persen atau 84 orang, dan anggota DPRD kabupaten/kota sebesar 12 persen atau 88 orang.
Linda menyatakan telah melakukan berbagai sosialisasi dan kesadaran untuk memberdayakan perempuan.
"Pilihlah caleg perempuan," katanya.
Sementara itu Direktur Pemberdayaan Perum LKBN Antara Akhmad Kusaeni mengatakan bahwa Antara berkomitmen untuk mewujudkan kesetaraan gender dan untuk Pemilu 2014 ini benar-benar dapat memenuhi 30 persen perempuan di parlemen.
Dalam kesempatan itu juga diluncurkan kanal khusus di portal berita Antaranews untuk peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017